Harga Minyak Naik karena Penurunan Besar Persediaan Minyak AS

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $63,00 selama awal perdagangan sesi Eropa pada hari Kamis. Harga WTI naik seiring dengan penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari yang diperkirakan. Para pedagang akan memantau dengan cermat perkembangan seputar perundingan untuk mengakhiri perang Ukraina, dengan sanksi terhadap minyak mentah Rusia tetap berlaku untuk saat ini.

Persediaan minyak mentah AS mengalami penurunan tajam yang melebihi ekspektasi, menandakan permintaan yang stabil di negara konsumen minyak terbesar di dunia. Menurut laporan mingguan Administrasi Informasi Energi AS (EIA), persediaan minyak mentah di AS untuk minggu yang berakhir pada 15 Agustus turun sebesar 6,014 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 3,036 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus pasar memperkirakan bahwa persediaan akan menurun sebesar 1,3 juta barel.

“Harga minyak mentah rebound seiring dengan tanda-tanda permintaan yang kuat di AS yang meningkatkan sentimen,” kata Daniel Hynes, kepala strategi komoditas senior di ANZ.

Selanjutnya, ketidakpastian mengenai upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina juga memberikan dukungan pada harga WTI. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah menolak untuk menempatkan pasukan AS di Ukraina tetapi mengatakan negara itu mungkin memberikan dukungan udara sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia di negara tersebut.

Rusia memperingatkan bahwa menyelesaikan masalah keamanan tanpa keterlibatan Moskow adalah “jalan menuju ketidakpastian.” Para analis memperkirakan harga minyak akan turun setelah kesepakatan damai tercapai, tetapi setiap kurangnya kemajuan konkret dalam negosiasi dapat mendukung harga WTI.


sumber : fxstreet