Harga Minyak Naik di Tengah Kemungkinan Akhir dari Penutupan Pemerintah AS
Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan kenaikannya selama dua hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $60,29 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB pada hari Senin. Harga Minyak naik saat optimisme bahwa penutupan pemerintah AS dapat segera berakhir, meningkatkan permintaan di negara konsumen Minyak terbesar di dunia.
Bloomberg melaporkan pada hari Senin bahwa penutupan pemerintah AS yang memecahkan rekor mendekati akhir. Sekelompok Demokrat Senat yang sentris setuju untuk mendukung kesepakatan untuk membuka kembali pemerintah dan mendanai beberapa departemen dan lembaga untuk tahun depan. Kesepakatan ini akan memastikan para pegawai federal menerima gaji yang tertunda dan memungkinkan negara-negara bagian untuk melanjutkan transfer federal yang tertunda. Ini akan mendanai beberapa departemen hingga 30 Januari, sementara yang lain akan menerima alokasi setahun-penuh.
Harga Minyak Mentah menghadapi tantangan karena produksi Minyak terus meningkat di antara OPEC+, Organization of the Petroleum Exporting Countries, dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia, serta produsen-produsen non-anggota, yang memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan global. OPEC+ memutuskan untuk sedikit meningkatkan produksi pada bulan Desember, tetapi juga menunda kenaikan lebih lanjut pada kuartal pertama, waspada terhadap kelebihan pasokan.
Sementara itu, para pedagang terus memantau dampak sanksi AS yang menargetkan perusahaan-perusahaan Minyak besar Rusia, Rosneft dan Lukoil, saat Washington meningkatkan tekanan pada Moskow terkait konflik Ukraina. Negara-negara yang sangat bergantung pada Minyak Mentah Rusia, seperti Tiongkok dan India, kini mendiversifikasi impor Minyak mereka di tengah meningkatnya risiko sanksi.
sumber : fxstreet
