Harga Minyak Merosot Setelah OPEC+ Setuju Tingkatkan Produksi

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $66,25 saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Senin. Harga WTI merosot setelah Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) setuju untuk meningkatkan produksi lebih besar dari yang diprakirakan pada bulan Agustus.

OPEC+ setuju pada hari Sabtu untuk meningkatkan produksi minyak mentah kolektif mereka sebesar 548.000 barel per hari (bph), saat mereka terus mencabut serangkaian pemangkasan suplai sukarela, menurut Bloomberg. Ini lebih cepat dari 411.000 bph yang diprakirakan. Grup ini sebelumnya mengumumkan kenaikan sebesar 411.000 bph untuk bulan Mei, Juni, dan Juli, yang sudah tiga kali lebih cepat dari jadwal. Kenaikan output yang berlebihan telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan, yang dapat membebani harga WTI dalam waktu dekat.

“Peningkatan produksi jelas mencerminkan persaingan yang lebih agresif untuk pangsa pasar dan beberapa toleransi terhadap penurunan harga dan pendapatan yang dihasilkan,” kata Tim Evans dari Evans Energy dalam sebuah catatan.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan pada hari Minggu bahwa tarif yang diberlakukan pada bulan April akan mulai berlaku pada 1 Agustus untuk negara-negara yang belum bernegosiasi kesepakatan perdagangan dengan pemerintahan Presiden Donald Trump. Pernyataannya menyusul pengumuman Trump minggu lalu bahwa pemerintah akan mengirim sekitar selusin surat kepada mitra-mitra dagang pada hari Senin yang memberitahukan mereka tentang tarif yang mulai berlaku pada 1 Agustus. Kekhawatiran terhadap prospek permintaan minyak mungkin berkontribusi pada penurunan WTI.

Di sisi lain, risiko geopolitik di Timur Tengah, wilayah yang signifikan secara global untuk produksi minyak, mungkin membantu membatasi penurunan WTI. Israel menyatakan pada akhir hari Minggu bahwa militer negara itu telah menyerang target-target Houthi di tiga pelabuhan dan sebuah pembangkit listrik di Yaman. Menteri Pertahanan Israel, Katz, mengonfirmasi serangan tersebut, mengatakan bahwa serangan itu dilakukan karena serangan berulang oleh kelompok pemberontak yang didukung Iran terhadap Israel.


sumber : fxstreet