Harga Minyak Menguat, Tepat di Bawah Puncak Satu Minggu

Harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan dengan bias positif selama tiga hari berturut-turut pada hari Rabu dan berada di sekitar pertengahan $71,00-an selama sesi awal Eropa. Komoditas ini tetap mendekati level tertinggi lebih dari satu minggu yang disentuh pada hari Selasa di tengah harapan akan membaiknya permintaan dari Tiongkok dan risiko geopolitik yang berasal dari konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Para investor tetap berharap bahwa langkah-langkah stimulus besar-besaran Tiongkok yang diumumkan baru-baru ini akan memicu pemulihan yang langgeng di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini dan mendorong konsumsi bahan bakar di negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia ini. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa eskalasi lebih lanjut dalam konflik Timur Tengah dapat berdampak pada suplai di wilayah penghasil minyak utama dan memperketat keseimbangan pasar di bulan-bulan mendatang. Hal ini menjadi faktor kunci yang mendukung harga minyak mentah.

Sementara itu, data industri yang diterbitkan oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS naik lebih besar dari yang diprakirakan, yaitu sebesar 1,64 juta barel pada pekan lalu. Selain itu, rally Dolar AS (USD) yang sedang berlangsung ke level tertinggi sejak awal Agustus, didukung oleh spekulasi penurunan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve (The Fed), menahan para pedagang bullish untuk menempatkan posisi baru dan membatasi pergerakan kenaikan harga Minyak Mentah lebih lanjut.

Para pelaku pasar saat ini menantikan data persediaan minyak resmi pemerintah AS untuk mendapatkan dorongan baru pada hari Rabu ini. Selain itu, perkembangan geopolitik terbaru dan dinamika harga USD akan berkontribusi dalam menghasilkan peluang perdagangan jangka pendek di sekitar harga Minyak Mentah.


sumber : fxstreet