Harga Minyak Menguat Selama Tiga Hari Berturut-turut

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) bertahan untuk tiga hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $68,40 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Jumat. Harga minyak tetap berada di jalur untuk naik dua minggu berturut-turut, didorong oleh sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.

Pada hari Kamis, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi baru terkait Iran, menargetkan penyuling independen Tiongkok bersama dengan entitas dan kapal lain yang terlibat dalam penyediaan minyak mentah Iran ke Tiongkok. Para analis di ANZ Bank, yang dikutip oleh Reuters, memprakirakan pengurangan ekspor minyak mentah Iran sebesar 1 juta barel per hari (bph) akibat sanksi yang lebih ketat. Sementara itu, layanan pelacakan kapal Kpler memprakirakan ekspor minyak mentah Iran melebihi 1,8 juta bph pada bulan Februari tetapi memperingatkan bahwa sanksi dapat mengaburkan angka yang sebenarnya.

Selain itu, harga minyak mungkin menemukan dukungan lebih lanjut saat OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, dan sekutunya, menerapkan rencana baru untuk tujuh negara anggota untuk memotong produksi, mengurangi output sebesar 189.000–435.000 bph setiap bulan hingga Juni 2026. Sementara Kazakhstan, Irak, dan Rusia diharapkan berkontribusi pada pengurangan ini, rencana peningkatan produksi untuk tahun depan dapat mengimbangi dampaknya.

Awal bulan ini, OPEC+ mengonfirmasi bahwa delapan anggotanya akan meningkatkan output sebesar 138.000 bph per bulan mulai bulan April. Langkah ini membalik sebagian pemangkasan produksi sebesar 5,85 juta bph yang telah diterapkan secara bertahap sejak 2022 untuk menstabilkan pasar.

Harga minyak juga tetap didukung oleh premi risiko geopolitik. Israel telah meluncurkan operasi darat baru di Gaza, sementara AS terus melakukan serangan udara terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa Ukraina telah melanggar usulan gencatan senjata pada infrastruktur energi dengan menyerang depot minyak Rusia.


sumber : fxstreet