Harga Minyak Menguat karena Risiko Pasokan Minyak Akibat Sanksi AS

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik untuk dua hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $59,71, naik lebih dari 2%, saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB pada hari Jumat. Harga Minyak Mentah mendapatkan dukungan dari risiko pasokan yang terkait dengan sanksi yang akan datang dari Amerika Serikat (AS).

Lukoil PJSC telah mulai mengurangi staf di unit perdagangan Minyak globalnya hanya beberapa hari sebelum sanksi baru mulai berlaku pada 21 November 2025, menjadikannya salah satu tanda yang terlihat dari pembatasan yang akan datang. Para analis menambahkan bahwa hampir sepertiga dari ekspor Minyak Rusia yang diangkut melalui laut dapat terjebak di kapal tanker karena pengalihan dan pemuatan yang lebih lambat, sebuah masalah yang diperburuk oleh India dan Tiongkok yang menghentikan pembelian Minyak Mentah Rusia.

Namun, harga Minyak mungkin terus menghadapi tantangan karena tekanan bearish tetap ada setelah International Energy Agency (IEA) mengindikasikan adanya kelebihan pasokan yang semakin meluas, memproyeksikan output akan melebihi permintaan sebesar 2,4 juta barel per hari tahun ini dan 4 juta tahun depan, meskipun mereka memprakirakan konsumsi akan terus meningkat hingga 2050.

Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, yang telah meningkatkan produksi sejak April, dan tambahan pasokan dari AS dan Brasil semakin memperburuk kekhawatiran kelebihan pasokan dan menarik harga lebih rendah. Laporan bulanan terbaru OPEC menunjukkan surplus moderat sekitar 20.000 barel per hari tahun depan, masih merupakan penurunan tajam dari ekspektasi sebelumnya yaitu defisit yang signifikan, menurut perhitungan Reuters.


sumber : fxstreet