Harga Minyak Melemah Tipis Setelah Rally Tiga Hari Berturut-turut

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $70 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Kamis. WTI melemah tipis setelah Rally tiga hari berturut-turut dan naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan saat para Pelaku Pasar fokus pada perkembangan potensial terkait tenggat waktu yang lebih ketat dari Presiden AS, Donald Trump, untuk Rusia mengakhiri perang di Ukraina.
Menjelang akhir hari Rabu, Trump mengatakan bahwa ia akan memberlakukan tarif setidaknya 25% pada ekspor India ke AS mulai hari Jumat. Trump juga mengecam pembelian energi dan senjata Rusia oleh India. Ancaman Trump untuk menghukum India karena membeli minyak mentah Rusia memicu kekhawatiran investor bahwa pasokan global mungkin menyusut, yang mendorong harga WTI naik.
Selain itu, Trump menegaskan bahwa AS mungkin memberlakukan tarif tambahan pada Rusia jika Moskow tidak membuat kemajuan untuk mengakhiri perang di Ukraina dalam waktu 10 hari. “Ancaman sanksi sekunder terhadap minyak mentah Rusia mendukung harga WTI dan Brent dalam sesi terakhir,” kata Daniel Ghali, seorang strategis komoditas di TD Securities.
Persediaan minyak mentah AS naik paling banyak sejak Januari karena produksi domestik dan impor meningkat sementara ekspor menurun. Hal ini, pada gilirannya, dapat membatasi kenaikan emas hitam. Laporan mingguan persediaan minyak mentah dari Energy Information Administration (EIA) AS menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 25 Juli meningkat sebesar 7,698 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 3,169 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa persediaan akan turun sebesar 2,5 juta barel.
sumber : fxstreet