Harga Minyak Melemah Setelah Data Tiongkok yang Beragam

Harga Minyak Mentah AS West Texas Intermediate (WTI) kesulitan untuk memanfaatkan kenaikan hari Jumat dan melemah di awal minggu baru. Namun, komoditas ini sedikit pulih dari terendah perdagangan sesi Asia dan saat ini diperdagangkan di kisaran $61,58 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB, masih turun hampir 0,40% untuk hari ini.

Ketidakpastian di seputar hasil pembicaraan nuklir Iran-AS dan meningkatnya ketegangan antara Estonia dan Rusia, setelah penahanan kapal tanker minyak yang dimiliki Yunani oleh Rusia pada hari Minggu, ternyata menjadi faktor utama yang bertindak sebagai pendorong bagi cairan hitam. Faktanya, utusan khusus AS, Steve Witkoff, mengatakan pada hari Minggu bahwa setiap kesepakatan dengan Iran harus mencakup perjanjian untuk tidak memperkaya Uranium.

Selain itu, munculnya beberapa aksi jual Dolar AS (USD) memberikan dukungan tambahan pada harga Minyak Mentah dan membantu membatasi penurunan. Di tengah penerimaan pasar yang semakin meningkat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga lebih lanjut tahun ini, penurunan peringkat kredit pemerintah AS yang mengejutkan memicu aksi jual baru di sekitar USD pada hari Senin.

Namun, potensi kenaikan harga Minyak Mentah tampaknya terbatas di tengah data makro Tiongkok yang beragam, yang mengimbangi optimisme yang dipimpin oleh gencatan senjata perdagangan AS-Tiongkok selama 90 hari. Oleh karena itu, akan bijaksana menunggu aksi beli yang kuat sebelum para pedagang mulai menempatkan posisi untuk kelanjutan pemulihan bagus baru-baru ini dari lingkungan $55,00, atau swing low bulanan.


sumber : fxstreet