Harga Minyak Melemah, Hentikan Rally Dua Hari Berturut-turut

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menghentikan rally dua harinya, diperdagangkan di kisaran $70,60 per barel selama jam perdagangan awal Eropa pada hari Senin. Namun, risiko penurunan terhadap harga minyak tetap terbatas karena meningkatnya ketegangan geopolitik yang melibatkan produsen minyak utama, Rusia dan Iran, yang telah memicu kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan.

Pekan lalu, harga minyak naik tipis karena ketegangan geopolitik meningkat setelah serangan pertama Ukraina terhadap Rusia dengan menggunakan senjata AS dan Inggris. Sebagai tanggapan, Rusia meluncurkan rudal balistik hipersonik yang baru dikembangkan. “Pertukaran baru-baru ini mengindikasikan bahwa perang telah memasuki fase baru dan berbahaya, meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pada suplai,” analis di ANZ, yang dipimpin oleh Daniel Hynes, mengatakan dalam sebuah catatan, seperti dikutip oleh Reuters.

Pada hari Kamis, Iran menanggapi resolusi yang disahkan oleh pengawas atom PBB dengan memulai langkah-langkah seperti mengaktifkan sentrifugal canggih untuk pengayaan uranium. Dewan Gubernur pengawas nuklir PBB yang beranggotakan 35 negara telah mengesahkan resolusi tersebut, mendesak Iran untuk meningkatkan kerja sama dengan badan tersebut dan meminta sebuah laporan “komprehensif” untuk menekan Iran agar mau melakukan negosiasi nuklir yang baru.

Sementara itu, harga minyak mendapat dukungan tambahan dari meningkatnya permintaan di dua importir minyak terbesar di dunia, Tiongkok dan India. Impor minyak mentah Tiongkok meningkat di bulan November karena harga yang lebih rendah mendorong penimbunan stok, sementara kilang-kilang di India meningkatkan produksi minyak mentah sebesar 3% dari tahun ke tahun menjadi 5,04 juta barel per hari (bph) di bulan Oktober, didorong oleh aktivitas ekspor bahan bakar yang kuat.


sumber : fxstreet