Harga Minyak Melemah di Tengah Risiko Kelebihan Pasokan Minyak
West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $61,78 saat berita ini ditulis Pukul 13.25 WIB pada hari Jumat. WTI mengalami penurunan di tengah kekhawatiran terhadap kemungkinan pelemahan permintaan AS dan risiko kelebihan pasokan yang luas.
Stok minyak mentah AS naik secara tak terduga minggu lalu, menunjukkan permintaan yang lebih lemah dan melemahkan harga WTI. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu menunjukkan bahwa stok minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 5 September meningkat sebesar 3,939 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan 2,415 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun sebesar 1,1 juta barel.
Selain itu, International Energy Agency (IEA) mencatat dalam laporan bulanan bahwa pasokan minyak global akan meningkat lebih cepat dari yang diprakirakan tahun ini karena peningkatan produksi yang direncanakan oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+).
“Harga minyak jatuh hari ini sebagai respons terhadap berita negatif dari IEA, yang menunjukkan kelebihan pasokan besar di pasar minyak tahun depan,” kata Carsten Fritsch, seorang analis di Commerzbank.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Eropa dan Timur Tengah mungkin membantu membatasi penurunan WTI. Israel pada hari Selasa melancarkan serangan di Doha, Qatar, menargetkan kepemimpinan senior Hamas. Qatar mengatakan bahwa serangan oleh Israel melanggar hukum internasional dan mengancam untuk memperluas konflik di wilayah tersebut, yang merupakan sumber sekitar sepertiga dari pasokan minyak global.
sumber : fxstreet
