Harga Minyak Dapatkan Pijakan di Tengah Meredanya Perang Dagang AS-Uni Eropa

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di sekitar $61,70 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.05 WIB pada hari Senin, melanjutkan kenaikannya selama dua hari berturut-turut. Harga Minyak Mentah mendapatkan pijakan di tengah meredanya kekhawatiran terhadap perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).
Bloomberg melaporkan bahwa Presiden AS, Donald Trump, setuju untuk memperpanjang tenggat waktu tarif 50% untuk Uni Eropa (UE) dari 1 Juni menjadi 9 Juli setelah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada hari Minggu. Von der Leyen juga memposting di media sosial bahwa UE siap untuk terlibat dalam perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) tetapi memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan.
Pada hari Jumat, Presiden Trump mengatakan dalam sebuah posting di Truth Social akan memberlakukan tarif 50% pada impor dari Uni Eropa setelah Brussel mengirimkan proposal perdagangan yang kurang baik kepada Washington. Ini telah melemahkan pertumbuhan ekonomi global dan menurunkan permintaan energi.
Harga Minyak juga mendapatkan dukungan dari meningkatnya ketegangan geopolitik karena militer Israel berencana untuk merebut 75% Jalur Gaza dalam dua bulan ke depan. Ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap konflik regional yang lebih luas di Timur Tengah. Selain itu, kekhawatiran terhadap lebih banyak pasokan minyak dari Iran ke pasar global berkurang karena kemajuan yang terbatas dalam perundingan nuklir AS-Iran.
Namun, potensi kenaikan harga minyak dapat terbatas karena OPEC+, Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya, dapat memutuskan untuk meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari (bph) untuk bulan Juli pada pertemuan minggu depan. Kelompok ini juga mungkin akan menghentikan pemangkasan produksi sukarela sebesar 2,2 juta bph yang tersisa pada akhir Oktober, seperti dilansir Reuters.
sumber : fxstreet