Harga Minyak Menguat di Tengah Positifnya Klaim Pengangguran dan Penurunan Persediaan Minyak Mentah

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di level tertinggi harian $76,39 pada hari Jumat. Harga WTI naik tipis karena penurunan persediaan minyak mentah dan data tenaga kerja AS yang positif.

Persediaan minyak mentah AS turun selama enam minggu berturut-turut, yang mencerminkan permintaan yang positif. Demikian menurut AS. Menurut laporan mingguan Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir pada tanggal 2 Agustus turun 3,728 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 3,436 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun sebesar 0,4 juta barel.

Selain itu, data Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS yang dirilis pada hari Kamis telah meredakan beberapa kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja AS. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 3 Agustus naik sebesar 233.000, dibandingkan dengan minggu sebelumnya sebesar 250.000 (direvisi dari 249.000), di bawah konsensus 240.000.

Di sisi lain, meredanya kekhawatiran akan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat membatasi kenaikan harga WTI. Ryan Grabinski, seorang analis di Strategas, mengatakan pada hari Rabu bahwa “Terlepas dari konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, terutama dengan Iran dan Israel, tidak ada gangguan yang berarti pada aliran minyak mentah di wilayah tersebut.”

Sementara itu, permintaan yang lesu di Tiongkok dapat menyeret harga emas hitam ini lebih rendah karena Tiongkok adalah importir minyak terbesar di dunia. Data resmi menunjukkan bahwa impor minyak mentah Tiongkok turun ke 10,01 juta barel per hari di bulan Juli. Para analis memprakirakan penurunan impor dari tahun ke tahun pada tahun 2024, dengan ekspektasi impor minyak mentah dapat turun 150.000 hingga 200.000 barel per hari.


sumber : fxstreet