Harga Emas Turun Tipis, Perak Malah Sentuh Level Tertinggi Baru

Harga emas kokoh di kisaran US$ 4.200 per ons pada perdagangan Rabu (3/12/2025) waktu setempat. Hal itu setelah data tenaga kerja swasta Amerika Serikat (AS) yang melemah dan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pekan depan.

Dikutip dari Reuters, di saat yang sama, harga perak kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).

Harga emas spot turun tipis 0,05% dan ditutup di level US$ 4.202,94 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi perdagangan harian di US$ 4.241,57.

Pergerakan berbeda terlihat pada harga perak yang sempat menyentuh rekor tertinggi baru di US$ 58,95 per ons sebelum kembali stabil.

Senior Market Strategist RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, kombinasi antara lemahnya data tenaga kerja dan lonjakan harga perak menjadi sentimen positif untuk emas. “Pagi ini data ADP yang meleset, ditambah perak yang mencetak rekor tertinggi, menjadi penopang harga emas. Saat ini emas bergerak mengikuti perak, yang kini sedikit terkoreksi,” ujarnya.

Sementara itu, Data ADP menunjukkan tenaga kerja swasta AS turun 32.000 pada November, jauh dari proyeksi ekonom yang memperkirakan kenaikan 5.000 pekerjaan. Kondisi ini semakin memperbesar peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan 9–10 Desember mendatang.

Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga mencapai 89%. Pasar juga menanti rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk September, indikator inflasi favorit The Fed, yang dijadwalkan pada Jumat (4/12/2025).

Suku bunga yang lebih rendah umumnya menguntungkan aset non-imbal hasil seperti emas.

Harga perak telah melejit 102% sepanjang tahun berjalan. Lonjakan ini didorong oleh kekhawatiran atas likuiditas pasar setelah adanya arus keluar ke saham AS, masuknya perak ke dalam daftar mineral kritis AS, serta kondisi defisit pasokan yang terus berlanjut.

“Kekuatan harga perak didorong kekhawatiran pasokan di tingkat bursa,” jelas Haberkorn. Ia menambahkan bahwa harga perak berpotensi segera menyentuh US$ 60 per ons.


sumber : investor.id