Harga Emas Turun Tipis, Nantikan Kebijakan Suku Bunga The Fed

Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan Rabu (30/7/2025). Penurunan itu di tengah turunnya imbal hasil (yield) obligasi dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Pasar kini menanti keputusan kebijakan suku bunga dari The Fed yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Harga emas hari ini terlihat turun 0,05% ke posisi US$ 3.323,27 per ons, saat berita ini ditulis Pukul 13.35 WIB.
“Imbal hasil Treasury yang melemah mencerminkan ekspektasi bahwa The Fed bisa mulai bergeser ke arah yang lebih dovish. Emas juga ditopang oleh meredanya penguatan dolar AS saat ini,” kata Analis Pasar Senior OANDA Kelvin Wong dikutip dari Reuters.
Indeks dolar AS terkoreksi dari level tertinggi dalam lebih dari sebulan, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun mendekati level terendah satu bulan.
Meskipun Presiden AS Donald Trump terus mendesak penurunan suku bunga, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap dalam keputusan hari ini. Namun pasar masih memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September mendatang.
Lingkungan suku bunga rendah cenderung mendukung harga emas karena mengurangi opportunity cost dalam memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Wong memprediksi, jika harga emas menembus level US$ 3.350 per ons pada akhir pekan ini, terutama menjelang rilis data inflasi dan tenaga kerja AS, momentum penguatan emas bisa kembali terbentuk dalam jangka pendek.
Di saat yang sama, AS dan China sepakat memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari yang akan berakhir 12 Agustus. Kesepakatan ini dicapai setelah dua hari pembicaraan di Stockholm, meski keputusan akhir tetap ada di tangan Trump.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) sedikit merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 dan 2026. Revisi ini didorong oleh lonjakan pembelian menjelang kenaikan tarif AS per 1 Agustus 2025 dan penurunan tarif efektif AS dari 24,4% menjadi 17,3%.
Untuk logam lainnya, harga perak turun 0,1% ke US$ 38,14 per ons, platinum melemah 0,6% ke US$ 1.386,31, dan palladium naik 0,4% menjadi US$ 1.262,99 per ons.
sumber : investor.id