Harga Emas Turun Tipis karena Aksi Profit Taking

Harga emas dunia justru turun tipis pada perdagangan Selasa (16/12/2025), meskipun spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed semakin menguat. Aksi profit taking menghapus kenaikan emas setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran pada November.

Harga emas spot tercatat melemah 0,05% dan ditutup ke level US$ 4.302,15 per ons.

Dikutp dari CNBC internasional, tekanan jual terjadi meski dolar AS sempat melemah. Indeks dolar AS turun ke posisi terendah dalam dua bulan, sehingga membuat emas yang diperdagangkan dalam denominasi dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli global. Di saat yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga tercatat melemah.

“Data ini memberi The Fed alasan lebih kuat untuk memangkas suku bunga. Jika suku bunga turun, itu menjadi sentimen positif bagi emas. Itulah cara pasar menafsirkan kondisi saat ini,” ujar Senior Market Strategist RJO Futures, Bob Haberkorn.

Laporan ketenagakerjaan AS terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja kembali meningkat pada November. Namun, tingkat pengangguran naik ke level 4,6%, lebih tinggi dari estimasi survei Reuters yang memproyeksikan angka 4,4%. Kenaikan pengangguran ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump.

Pekan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell setelah keputusan tersebut dinilai pasar lebih dovish dibandingkan ekspektasi sebelumnya.

Pasar berjangka suku bunga AS masih memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada 2026, dengan total pelonggaran sekitar 59 basis poin. Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga cenderung tetap menarik sebagai aset lindung nilai.

Pelaku pasar kini mengalihkan perhatian ke rilis data inflasi AS. Indeks Harga Konsumen (CPI) November dijadwalkan keluar pada Kamis (18/12/2025), disusul data Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat (19/12/2025).

Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian, memperkirakan harga emas berpotensi menembus kisaran US$ 4.859 hingga US$ 5.590 per ons pada 2026, jika mampu menutup tahun 2025 di atas level US$ 4.400 per ons. Ia juga menilai harga perak berpeluang kembali menguji level US$ 50 per ons tahun depan.

Sementara itu, harga perak spot turun 0,3% dan ditutup turun ke posisi US$ 63,71 per ons, setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi di US$ 64,63 per ons pada Jumat.


sumber : investor.id