Harga Emas Menggila, Usai AS Serang Iran

Harga emas bersiap menuju US$ 3.500 pada pekan ini. Hal itu seiring meningkatnya ketegangan geopolitik akibat serangan Amerika Serikat (AS) ke fasilitas nuklir Iran. Aksi tersebut memicu kepanikan di pasar global dan mendorong investor memburu aset safe haven seperti emas.

Harga emas terlihat menanjak 0,42% menjadi US$ 3.380 pada awal perdagangan hari ini, Senin (23/6/2025).

Secara tak terduga AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran. Padahal sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengaku membutuhkan waktu dua minggu untuk memutuskan penyerangan ke Iran setelah mendapatkan masukan dari Parta Republik di Kongres.

Namun, keputusan tersebut berubah hanya dalam 2 hari saja. Kali ini, tujuan Trump menyerang adalah untuk segera mengakhiri perang dan memusnahkan nuklir Iran, yang merupakan akar masalah dari konflik tersebut.

Dengan keterlibatan AS di Timur Tengah ini akan memantik memanasnya situasi di kawasan tersebut dan perang akan berlangsung semakin dahsyat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Rusia dan China akan ikut campur dalam pertemupuran tersebut.

Tidak hanya itu, serangan AS ini kemungkinan akan dibalas oleh Iran. Mengingat Perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan untuk serangan balasan. Ditambah lagi, adanya kemungkinan Iran akan memblokade Selat Hormuz. Jika itu terjadi, tentu saja akan mengerek harga minyak dunia.

Dengan memanasnya situasi di Timur Tengah tersebut akan mendorong harga emas melejit tinggi dan kembali ke level US$ 3.400 pada perdagangan Senin (23/6/2025). Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan menuju US$ 3.500 pada pekan ini.

Kemungkinan besar dengan keterlibatan AS tersebut akan membuat perang di Timur Tengah berlangsung lebih lama. Dengan demikian, minat investor akan kembali masuk ke emas semakin tingi. Tidak menutup kemungkinan harga emas akan membuat harga emas menembus US$ 3.500 dan mencetap rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) baru.

Tidak hanya ketegangan geopolitik Timur Tengah saja yang akan menopang harga emas pada pekan ini, tapi juga ketidakpastian perang dagang AS dengan sejumlah mitranya. Hal itu mengingat AS masih belum mencapai kesepakatan dagang dengan Jepang, Inggris, Uni Eropa hingga Indonesia. Terlebih, tengat waktu pembicaraan dagang akan segera berakhir, yaitu pada 9 Juli 2025 mendatang.

Apabila harga emas berhasil menembus level US$ 3.500, akan dengan mudah menyentuh US$ 3.600.

Para pemodal sudah kembali masuk ke emas, dengan terlihatnya harga emas yang mendaki sejak minggu lalu. Namun, para investor yang masih belum masuk untuk wait and see di saat harga emas tengah menanjak.

Meski terus menanjak, tentu saja ada kemungkinan profit taking. Di saat itu bisa masuk. Ingat harga emas akan terus naik, seperti yang banyak diprediksi oleh lembaga keuangan dunia.


sumber : investor.id