Harga Emas Turun, Pasar Pantau Aksi Balasan Iran

Harga emas dunia turun pada Senin (23/6/2025). Pelemahan tersebut karena tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) setelah Negeri Paman Sam melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.

Dikutip dari Reuters, pelaku pasar kini mencermati kemungkinan aksi balasan dari Teheran.

Harga emas hari ini terlihat turun 0,43% ke level US$ 3.355,37 per ons saat berita ini ditulis Pukul 13.25 WIB.

“Serangan AS ke fasilitas nuklir Iran mendorong investor masuk ke aset safe haven dolar AS. Hal ini membuat emas tertahan dan tampil lebih tenang dari biasanya, meski risiko geopolitik meningkat,” ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade Tim Waterer.

Indeks dolar AS naik 0,2% terhadap mata uang utama lainnya, membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.

Presiden AS Donald Trump pada Minggu (22/6/2025) memunculkan wacana perubahan rezim di Iran, usai AS menjatuhkan bom penghancur bunker seberat 30 ribu pon di atas lokasi nuklir Fordow. Pemerintah Iran menegaskan akan membela diri dan menanggapi serangan tersebut.

Ketegangan antara Iran dan Israel juga terus meningkat, ditandai dengan saling serang rudal. Militer Israel mengonfirmasi jet tempurnya telah menggempur target militer di wilayah barat Iran.

Meski konflik memanas, pasar saham Asia hanya mencatat pelemahan moderat dan harga minyak sempat menyentuh level tertinggi lima bulan, namun belum terlihat tanda-tanda kepanikan di pasar global.

Dari sisi teknikal, analis Reuters Wang Tao memperkirakan emas spot bisa menguji level support di US$ 3.348 per ons. “Jika menembusnya, harga berpotensi turun lebih jauh ke US$ 3.324,” ungkap Wong.

Sementara itu, logam mulia lainnya justru mencatat penguatan. Harga perak naik 0,2% menjadi US$ 36,07 per ons, platinum menguat 0,1% ke US$ 1.269,17, dan palladium naik 0,2% ke US$ 1.046,62 per ons.


sumber : investor.id