Harga Emas Turun karena Penguatan Dolar

Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Jumat (28/2/2025) karena dolar bertahan mendekati level tertinggi dua minggu setelah data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi.
Itu mengindikasikan Federal Reserve mungkin mengambil sikap hati-hati terhadap penurunan suku bunga tambahan.
Dikutip dari CNBC International, Sabtu (1/3/2025), harga emas di pasar spot turun 1% dan ditutup menjadi US$ 2.854,58 per ons.
Emas batangan sejauh ini telah kehilangan 3% dalam sepekan, penurunan mingguan tertajam sejak November.
Indeks dolar ditetapkan untuk kenaikan mingguan, membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
“Saya pikir elemen utama yang berdampak pada pasar emas dan perak adalah aksi ambil untung dalam likuidasi selama seminggu (dan) kuatnya indeks dolar AS,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals dilansir CNBC International.
Indeks utama Wall Street memiliki awal yang lemah karena investor tetap berhati-hati terhadap potensi tekanan harga akibat kebijakan Presiden Trump.
“Kerugian pasar saham telah memicu tekanan deleveraging pada emas sehingga melanggengkan aksi jual dari rekor tertinggi pada hari Senin,” kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
sumber : investor.id