Harga Emas Turun Empat Hari Berturut-turut, Imbas Penguatan Dolar
Harga emas terus merosot pada Rabu (13/11/2024), merupakan pelemahan empat hari beruntun. Pelemahan tersebut terjadi karena penguatan dolar dan naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS), menyusul laporan kenaikan harga konsumen pada Oktober yang sesuai ekspektasi. Harga emas pun diprediksi bakal begini.
Dikutip dari Reuters, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan perlambatan laju inflasi sejak pertengahan tahun, yang dapat mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun depan.
Harga emas spot tercatat turun 0,8% menjadi US$ 2.572,58 per ons. Setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam hampir dua bulan.
Dolar AS mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan terhadap sejumlah mata uang utama, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik.
“Indeks Harga Konsumen (CPI) memang naik namun sesuai ekspektasi, sehingga dampaknya pada harga emas menjadi bervariasi. Kini, pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember,” ujar Zain Vawda, analis pasar dari MarketPulse OANDA.
Menurut CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Desember meningkat menjadi 82%, naik dari sekitar 58% sebelum data CPI dirilis. Namun, sejumlah investor memprediksi bahwa pemerintahan Donald Trump mungkin akan mendorong The Fed untuk menunda siklus pemangkasan suku bunga jika inflasi meningkat akibat tarif baru yang diharapkan.
“Dalam jangka pendek, ada potensi harga emas untuk pulih sedikit ke sekitar US$ 2.650 per ons, tetapi mungkin akan kembali melemah setelahnya,” tambah Vawda.
Selanjutnya, pasar menantikan data Indeks Harga Produsen (PPI) AS dan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis (14/11/2024), sementara data penjualan ritel akan dipublikasikan pada Jumat (15/11/2024). Selain itu, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral lainnya juga dinantikan oleh para pelaku pasar.
Analis pasar senior di Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan, target kenaikan harga emas berikutnya adalah menutup di atas resistensi kuat di US$ 2.700. “Sementara itu, target penurunan harga emas jangka pendek adalah menembus level dukungan teknis di US$ 2.500,” ucapnya.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot turun 0,5% menjadi US$ 30,55 per ons, platinum jatuh 0,9% menjadi US$ 938,60 per ons, dan paladium anjlok 1,3% ke US$ 932,10 per ons.
sumber : investor.id