Harga Emas Tetap Stabil, Sentimen Pangkas Rate Masih Bertahan
Harga emas masih bergerak dalam range yang ketat di perdagangan Asia pada hari Selasa (20/02) di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut atas suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama, sementara hari libur pasar AS juga memberi sedikit sinyal perdagangan langsung.
Logam mulia telah mencapai support di level $2.000/oz, pulih tajam dari level terendah dua bulan selama dua sesi terakhir.
Tetapi pemulihan masih menempatkan emas dengan nyaman dalam kisaran perdagangan $2.000-$2.050 yang berlangsung hingga sebagian besar tahun 2024.
Emas spot naik 0,1% menjadi $2.020,17/oz, pada Pukul 13.45 WIB.
Kala meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan antara Rusia dan Ukraina memberikan dukungan untuk emas dalam beberapa sesi terakhir, penguatan yang lebih besar bagi logam mulia ini sebagian besar tertahan oleh potensi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi.
Traders mulai secara stabil menarik kemungkinan pemotongan suku bunga awal oleh Fed setelah sejumlah angka inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Januari, sementara beberapa pejabat Fed juga memperingatkan agar tidak berspekulasi pada pemotongan suku bunga awal.
Suku bunga yang tinggi menjadi sinyal buruk bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, karena ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia.
Namun, analis di Citi mengatakan emas bisa melonjak hingga $3.000/oz pada tahun 2025, terutama jika bank sentral meningkatkan pembelian emasnya, inflasi menjadi lesu, dan jika ekonomi global memasuki resesi yang dalam di tahun mendatang.
Namun, prospek jangka pendek untuk emas masih belum pasti, sedangkan logam mulia lainnya juga melemah. Platinum turun 0,4% menjadi $903,10/oz, dan perak turun 0,1% menjadi $23,023/oz.
sumber : investing