Harga Emas Tertekan Kemenangan Trump

Harga emas ambruk 3% ke level terendah dalam tiga minggu pada perdagangan Rabu (6/11/2024). Setelah kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) mendorong investor beralih ke dolar.

Para pelaku pasar juga menanti keputusan suku bunga dari The Fed pada Kamis (7/11/2024) untuk petunjuk lebih lanjut terkait kebijakan moneter yang telah membantu harga emas mencapai rekor tertingginya tahun ini.

Harga spot emas anjlok 2,9% menjadi US$ 2.655,55 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah tiga minggu di US$ 2.651,91. Penurunan ini diprediksi menjadi yang terbesar dalam lima bulan terakhir.

“Kemenangan Trump yang unggul ketika pasar mengharapkan hasil yang lebih ketat, ditambah lagi penguatan dolar pagi ini, telah mendorong harga emas turun,” kata analis dari StoneX Rhona O’Connell dikutip dari CNBC internasional.

Donald Trump berhasil meraih kursi kepresidenan AS dengan mengamankan lebih dari 270 suara elektoral yang diperlukan, menurut proyeksi Edison Research. Investor memprediksi bahwa kebijakan Trump akan memperkuat dolar AS, yang berpotensi mendorong The Fed menunda pelonggaran kebijakan jika inflasi meningkat karena tarif baru yang diharapkan akan diberlakukan.

Indeks dolar menyentuh level tertinggi dalam empat bulan, membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

“Emas akan terombang-ambing di antara risiko inflasi yang meningkat, yang bisa memperlambat laju pemangkasan suku bunga AS saat tarif diberlakukan,” ungkap Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Hansen menambahkan, Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis diperkirakan masih akan memangkas suku bunga. Namun, pernyataan lainnya akan sangat dipantau pelaku pasar untuk mencari petunjuk tanda-tanda jeda dalam siklus pelonggaran.

Investor memprediksi The Fed akan mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar seperempat basis poin, setelah dipangkas sebesar 50 basis poin pada September lalu.

Tidak hanya emas, harga komoditas lain seperti minyak, gas, logam, dan biji-bijian juga menurun seiring penguatan dolar AS.

Bahkan, harga perak spot anjlok 4,4% menjadi US$ 31,22 per ons, sementara platinum melemah 0,9% ke US$ 991,05 per ons, dan paladium jatuh 2,8% menjadi US$ 1.0435,26 per ons. Ketiga logam ini juga mencapai titik terendah dalam tiga minggu terakhir.


sumber : investor.id