Harga Emas Tertekan, Jelang Keputusan Trump

Harga emas dunia melemah pada perdagangan Rabu (6/8/2025). Pelemahan ini terjadi saat dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Ditambah lagi, sikap hati-hati investor menjelang keputusan Presiden AS Donald Trump terkait calon pimpinan The Fed.
Harga emas hari ini terlihat melemah 0,27% ke level US$ 3.370,52 per ons saat berita ini ditulis Pukul 14.30 WIB.
Dikutip dari Reuters, penguatan dolar AS dari posisi terendah dalam sepekan mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain.
“Kami melihat harga emas tengah berkonsolidasi, dengan kecenderungan naik dalam jangka pendek,” ujar Managing Director GoldSilver Central di Singapura Brian Lan.
Brian juga memprediksi harga emas akan menguji kisaran perdagangan lebih tinggi di sekitar US$ 3.393 hingga US$ 3.400 per ons.
Pasar kini menanti keputusan Trump terkait pengganti sementara Gubernur The Fed Adriana Kugler yang mundur pekan lalu, serta nama calon Ketua The Fed berikutnya.
Menurut alat pemantau CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September kini mencapai 87%. Hal ini meningkat pasca data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari ekspektasi, yang memicu pemecatan Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja AS oleh Trump.
Sementara itu, ketegangan dagang kembali meningkat setelah Trump mengancam menaikkan tarif atas produk India karena pembelian minyak Rusia. Pemerintah India menyebut ancaman tersebut ‘tidak berdasar’ dan berjanji membela kepentingan ekonominya.
Sementara itu, penjualan produk emas Perth Mint turun 33% pada Juli dibanding bulan sebelumnya. Penjualan perak juga anjlok ke level terendah dalam enam bulan.
Adapun harga logam mulia lainnya bervariasi. Harga perak stabil di US$ 37,82 per ons. Sedangkan platinum turun 0,5% ke US$ 1.313,94 dan palladium melemah 1% ke US$ 1.164,15