Harga Emas Tergelincir, Usai Redanya Isu Pemecatan Powell

Harga emas dunia tergelincir pada perdagangan Kamis (17/7/2025). Pelemahan itu karena tertekan penguatan dolar AS dan meredanya ketidakpastian pasar setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dirinya ‘sangat tidak mungkin’ memecat Ketua The Fed Jerome Powell.

Harga emas hari ini terlihat melemah 0,13% ke level US$ 3.328,95 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 14.30 WIB.

Dikutip dari Reuters, indeks dolar AS naik tipis 0,1% terhadap sejumlah mata uang utama, membuat harga emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Harga emas terkoreksi karena dolar AS kembali menguat setelah kekhawatiran terhadap posisi Ketua The Fed mereda,” ujar analis senior komoditas Reliance Securities Jigar Trivedi.

Sebelumnya, sempat muncul spekulasi bahwa Trump berniat memecat Powell. Namun dalam pernyataan Rabu waktu setempat, Trump menegaskan tidak berencana melakukannya meski kembali melontarkan kritik terhadap Powell karena tidak segera memangkas suku bunga.

Dari sisi data ekonomi, angka indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) AS tercatat tidak berubah pada Juni 2025. Kenaikan harga barang akibat tarif impor diimbangi oleh penurunan biaya jasa.

“Data PPI yang stagnan mencerminkan harga grosir yang stabil, menandakan dampak tarif terhadap perekonomian AS mungkin tidak sebesar yang dikhawatirkan,” tambah Trivedi.

Sementara itu, Kepala Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic bertolak ke Washington untuk mengadakan pembicaraan tarif dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer.

Di sisi lain, kepemilikan emas oleh SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, tercatat naik 0,33% menjadi 950,79 ton pada Rabu, dari sebelumnya 947,64 ton.

Untuk logam mulia lainnya, harga paladium turun 0,1% ke US$ 1.230,14 per ons. Sedangkan harga perak malah naik 0,1% menjadi US$ 37,98 per ons dan Platinum menguat 0,2% ke US$ 1.419,67.


sumber : investor.id