Harga Emas Tergelincir, Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga emas tergelincir pada perdagangan Selasa (19/8/2025), tertekan penguatan dolar AS menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole akhir pekan ini.
Dikutip dari CNBC Internasional, harga emas spot turun 0,4% dan ditutup di level US$ 3.315,61 per ons, sempat menyentuh titik terendah sejak 1 Agustus 2025 di awal sesi.
Indeks dolar AS memangkas pelemahan dan bergerak stabil, sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sedikit turun.
“Secara umum, para pelaku pasar tengah melakukan positioning di pasar futures menjelang pertemuan Jackson Hole. Perdagangan akan cenderung sepi hingga acara itu dimulai,” ujar analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
The Fed akan menggelar simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming, dengan pidato Powell yang dijadwalkan pada Jumat, membahas prospek ekonomi dan arah kebijakan moneter. Presiden AS Donald Trump kembali mendesak bank sentral agar memangkas suku bunga lebih dalam.
“Saya menduga Powell bisa saja bernada sedikit lebih dovish, dan itu akan positif bagi harga emas maupun perak,” tambah Wyckoff.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil, kerap dipandang sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian, biasanya berkinerja baik di tengah suku bunga rendah. Berdasarkan alat CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan 85% peluang The Fed akan menurunkan suku bunga 25 bps pada September.
Sementara itu, investor juga menanti rilis risalah rapat The Fed bulan Juli pada Rabu (20/8/2025) untuk melihat arah kebijakan berikutnya.
Di sisi lain, UBS pada Senin (18/8/2025) menaikkan target harga emas hingga Maret 2026 sebesar US$ 100 menjadi US$ 3.600, dengan alasan risiko makroekonomi AS yang masih tinggi, penurunan penggunaan dolar, serta permintaan investasi yang solid.
sumber : investor.id