Harga Emas Tergelincir, Imbas Menguatnya Dolar dan Imbal Hasil AS

Harga emas tergelincir pada Selasa (17/12/2024), seiring penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Kini, investor tengah fokus pada pertemuan kebijakan terakhir The Fed tahun ini, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih lambat di 2025.

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot turun 0,2% ke level US$ 2.632,95 per ons.

Penguatan dolar AS sebesar 0,1% membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun mendekati level tertinggi dalam empat minggu menjelang keputusan The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (18/12/2024).

Fokus pasar saat ini tertuju pada proyeksi ekonomi terbaru dari The Fed dan “dot plot” yang akan memberikan gambaran lebih jelas terkait kebijakan suku bunga di 2025 dan 2026.

“Pertanyaannya adalah, apakah The Fed akan lebih hawkish atau dovish dibandingkan ekspektasi pasar saat ini. Mengingat agenda Trump, banyak yang memperkirakan The Fed akan lebih berhati-hati dalam memberikan sinyal pemangkasan suku bunga lanjutan pada tahap ini,” ujar analis pasar dari Forex.com Fawad Razaqzada.

Berdasarkan CME’s FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada minggu ini mencapai 95%. Namun, kemungkinan pemangkasan suku bunga di Januari hanya sekitar 18%.

“Menjelang pertemuan The Fed, risiko bagi emas cenderung mengarah ke penurunan harga,” kata analis pasar dari MarketPulse by OANDA Zain Vawda.

Emas, sebagai aset tanpa bunga, biasanya lebih diminati dalam lingkungan suku bunga rendah. Namun, data ekonomi AS yang solid, seperti penjualan ritel yang naik lebih tinggi dari perkiraan pada November, menambah kekhawatiran bahwa The Fed mungkin menunda pemangkasan suku bunga di Januari.

Traders juga tengah mencermati data PDB dan inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter ke depan.

Selain emas, harga logam lainnya juga turut mengalami pelemahan. Harga perak spot turun 0,4% ke level US$ 30,39 per ons. Sementara itu, platinum turun 0,5% menjadi US$ 931,17 per ons, dan palladium anjlok 1,2% ke level US$ 935,19 per ons.


sumber : investor.id