Harga Emas Tergelincir, Cermati Perkembangan Negoisasi Dagang

Harga emas dunia tergelincir pada perdagangan Selasa (22/7/2025). Di saat investor mencermati perkembangan negosiasi perdagangan menjelang tenggat 1 Agustus 2025. Meski demikian, penurunan emas tertahan oleh pelemahan dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Harga emas hari ini terlihat melemah 0,24% menjadi US$ 3.385,88 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.35 WIB. Setelah sempat menyentuh level tertingginya sejak 17 Juni 2025.

Dikutip dari Reuters, pasar global turut diwarnai kekhawatiran atas hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Menurut sumber diplomatik, UE kini menyiapkan serangkaian langkah balasan baru karena prospek kesepakatan perdagangan dengan Washington kian suram.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif impor hingga 30% terhadap produk dari Eropa jika tak tercapai kesepakatan sebelum 1 Agustus 2025.

Analis Pasar Senior OANDA Kelvin Wong mengatakan, jika kesepakatan dagang tak tercapai, bisa timbul ketidakpastian baru di pasar. Hal ini mendorong aksi lindung nilai (hedging) dari pelaku pasar. “Pergerakan naik harga emas banyak ditopang oleh faktor teknikal dan diperkuat oleh pelemahan dolar yang cukup merata,” kata Wong.

Indeks dolar AS berada di dekat level terendah dalam lebih dari satu pekan terhadap mata uang utama lainnya. Kondisi ini membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga menyentuh titik terendah dalam sepekan.

Sementara itu, pelaku pasar juga menantikan keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan pada 24 Juli 2025. ECB diperkirakan tetap menahan suku bunga di level 2% setelah sebelumnya melakukan serangkaian pemangkasan.

Di Amerika Serikat, rapat kebijakan The Fed dijadwalkan pekan depan. Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September kini berada di kisaran 59%.

Lingkungan suku bunga rendah secara historis menguntungkan bagi emas karena menurunkan opportunity cost dalam memegang aset tanpa imbal hasil ini.

Selain emas, harga perak tercatat turun tipis 0,2% ke US$ 38,84 per ons, sementara platinum naik 0,8% ke US$ 1.449,11 dan palladium turun 0,2% ke US$ 1.262,89.


sumber : investor.id