Harga Emas Tembus di Atas $3.300, Level Tertinggi Satu Pekan

Harga emas dunia lari ke level US$ 3.300-an pada Rabu (21/5/2025), menyentuh ke level tertinggi dalam satu pekan. Kenaikan itu didorong oleh pelemahan dolar dan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kondisi fiskal Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Reuters, ketidakpastian tersebut muncul di tengah perdebatan Kongres AS mengenai RUU pemangkasan pajak skala besar juga menjadi faktor pendukung harga emas hari ini.

Harga emas di pasar spot melesat 0,54% menjadi US$ 3.316,08 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.35 WIB. Harga emas sempat menyentuh posisi tertingginya sejak 12 Mei 2025 di level US$ 3.319,49.

Pelemahan indeks dolar ke posisi terendah sejak 8 Mei 2025 membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor luar negeri.

“Indeks dolar secara umum telah turun lebih dari satu poin dalam 24 jam terakhir. Penurunan ini dipicu oleh penurunan peringkat utang dari Moody’s dan keraguan terhadap RUU pajak yang diusulkan oleh Trump,” ujar analis Marex Edward Meir.

Pada Selasa (20/5/2025), Presiden Donald Trump mendesak Partai Republik di Kongres AS untuk bersatu mendukung RUU pemangkasan pajak. Namun, beberapa anggota partainya sendiri masih bersikap ragu dan berpotensi menggagalkan kebijakan fiskal besar tersebut, yang menjadi bagian penting dari agenda domestik Trump.

Emas dikenal sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi, serta cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah.

Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer mengatakan, dalam jangka menengah hingga panjang, prospek kenaikan harga emas tetap terbuka. “Namun, jika muncul kabar positif terkait kesepakatan dagang, hal itu bisa menjadi hambatan bagi emas untuk kembali ke level US$3.500,” kata Tim .

Sementara itu, Presiden The Fed St Louis Alberto Musalem, menyatakan bahwa meredanya ketegangan dagang akan menjaga kekuatan pasar tenaga kerja dan menjaga inflasi tetap menuju target 2% yang ditetapkan The Fed.

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada Oktober, dengan total pemangkasan diprediksi mencapai sekitar 54 basis poin hingga akhir 2025.

Sementara harga logam mulia lainnya, yaitu perak turun tipis 0,2% menjadi US$ 32,99 per ons. Sementara platinum melemah 0,3% ke level US$ 1.050,25. Sebaliknya, palladium menguat 0,5% menjadi US$ 1.017,93, level tertingginya sejak 4 Februari 2025.


sumber : investor.id