Harga Emas Tembus $4.100, Didorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi baru, menembus level US$ 4.100 per troy ounce pada perdagangan Selasa (14/10/2025) waktu setempat. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada Oktober.
Dikutip dari Reuters, harga emas juga ditopang oleh meningkatnya kekhawatiran atas tensi dagang antara Washington dan Beijing.
Harga emas spot ditutup naik 0,77% menjadi US$ 4.142,10 per troy ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 4.179,48.
Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak sekitar 57% dan untuk pertama kalinya menembus level psikologis US$ 4.100 pada awal pekan ini.
Kenaikan tajam tersebut didorong oleh berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian geopolitik, ekspektasi penurunan suku bunga AS, pembelian emas oleh bank sentral, hingga aliran dana besar ke produk investasi berbasis emas (ETF).
Analis dari Bank of America dan Societe Generale bahkan memprediksi, harga emas bisa menembus US$ 5.000 per troy ounce pada 2026 mendatang.
“Meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China, penutupan sebagian pemerintahan AS, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed semuanya menjadi faktor pendorong harga emas,” ujar Wakil Presiden dan analis logam senior di Zaner Metals Peter Grant.
Grant menambahkan, ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif 100% terhadap barang-barang asal China, penerapan biaya pelabuhan timbal balik oleh kedua ekonomi terbesar dunia.
“Ditambah lagi, tren global menuju ‘de-dolarisasi’ bisa mendorong harga emas mencapai US$ 5.000 per troy ounce pada pertengahan tahun depan,” tambah Grant.
Pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan pada akhir bulan ini, seperti diungkapkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Senin (13/10/2025).
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diminati saat suku bunga berada di level rendah. Saat ini, pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini, diikuti penurunan serupa pada Desember mendatang.
Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di pertemuan tahunan National Association for Business Economics mengatakan bahwa prospek inflasi dan ketenagakerjaan AS tidak banyak berubah sejak pertemuan terakhir pada September lalu, menambah keyakinan pasar bahwa bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut.
sumber : investor.id