Harga Emas Stabil, Namun Anjlok Dalam Sepekan

Harga emas bergerak stabil pada perdagangan Jumat (15/8/2025). Namun, anjlok 1,8% dalam sepekan setelah data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) yang tinggi menurunkan ekspektasi besaran pemangkasan suku bunga The Fed.

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot tercatat nyaris tidak berubah dan ditutup di level US$ 3.339,50 per ons, namun secara mingguan turun 1,8%.

Pelemahan dolar AS memberikan sedikit dukungan bagi emas, karena membuat harga komoditas berdenominasi dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Data yang dirilis Kamis (14/8/2025) menunjukkan, harga produsen AS pada Juli melonjak paling tinggi dalam tiga tahun terakhir.

Sebelum data itu keluar, pasar sepenuhnya memproyeksikan pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September, bahkan 5% peluang penurunan 50 basis poin. Namun kini, probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin menyusut menjadi 92,6%.

Setelah rilis data tersebut, harga emas spot turun 0,6% karena tekanan dari ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi.

“Meski harga emas stabil pada Jumat, tekanan bisa kembali muncul tergantung hasil pertemuan antara Trump dan Putin di Alaska,” ujar Senior Research Analyst FXTM Lukman Otunuga.

Trump menyebut pertemuan dengan Putin tersebut sebagai ‘perundingan berisiko tinggi’ yang bertujuan membahas kesepakatan gencatan senjata untuk Ukraina.

Secara historis, ketidakpastian geopolitik dan suku bunga rendah cenderung meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

Analis ANZ memperkirakan, risiko makroekonomi dan geopolitik akan meningkat pada paruh kedua 2025, sehingga memperkuat daya tarik emas.

“Prospek bullish emas tetap terjaga, didukung kemungkinan kenaikan tarif, perlambatan ekonomi global, pelonggaran kebijakan moneter AS, dan pelemahan dolar AS yang berkelanjutan,” ungkap ANZ.

Di sisi lain, data penjualan ritel AS pada Juli tumbuh solid. Namun, pasar tenaga kerja yang mulai melemah dan harga barang yang lebih tinggi berpotensi menekan konsumsi pada kuartal ketiga.


sumber : investor.id