Harga Emas Stabil Jelang Rilis Data Ekonomi AS

Harga emas dunia bergerak stabil pada Kamis (26/6). Hal ini terjadi seiring sikap hati-hati pelaku pasar menjelang rilis data ekonomi utama dari Amerika Serikat (AS).

Analis Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, menilai peluang emas untuk mencetak rekor harga baru semakin menyempit. Bukan hanya karena faktor data ekonomi namun juga permintaan terhadap aset safe haven yang ikut tertekan oleh meredanya ketegangan geopolitik setelah kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

“Dengan semua momentum dan potensi di pasar, faktor pendorong utama emas tidak berhasil membawanya ke level tertinggi baru. Maka, jalurnya kini lebih ke arah penurunan—mungkin ke US$2.900 jika situasi di Timur Tengah tidak memburuk,” katanya.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyambut berakhirnya konflik bersenjata dengan harapan hubungan diplomatik yang lebih baik akan mencegah Iran membangun kembali program nuklirnya.

Adapun Ketua Federal Reserve Jerome Powell kembali menekankan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, meskipun ketidakpastian atas dampak tarif dagang masih menyelimuti.

Trump sebelumnya telah menunda tarif perdagangan besar-besaran hingga 9 Juli 2025 guna membuka ruang negosiasi dengan sejumlah negara mitra dagang.

Namun Powell menambahkan, jika tekanan inflasi tetap terkendali, kemungkinan besar bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan. Saat ini, pelaku pasar memperkirakan adanya peluang besar soal pemangkasan suku bunga pada September.

Investor kini menanti sejumlah data ekonomi penting dari AS. Hal itu termasuk produk domestik bruto (PDB) dan data ketenagakerjaan yang akan segera dirilis, serta data inflasi pada yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan The Fed.


sumber : investing.com