Harga Emas Stabil Jelang Non Farm Payrolls, tapi Melemah Secara Mingguan

Harga emas stabil pada hari Jumat (03/11) dan traders waspada sebelum rilis data kunci nonfarm payrolls. Logam kuning kini menuju kerugian mingguan imbas membaiknya minat aset risiko setelah sinyal dovish dari Federal Reserve.

Meski emas sedikit mendapat dorongan dari lemahnya dolar dan Treasury yields, hal ini sebagian besar diimbangi oleh traders yang melepas logam mulia demi aset yang lebih berbasis risiko, terutama saham dan mata uang.

Emas juga terhambat oleh aksi profit taking minggu ini, setelah meningkatnya permintaan safe haven, menyusul dimulainya perang Israel-Hamas, yang membuat harga emas melonjak lebih dari 10% di bulan Oktober.

Namun, traders kini memperkirakan premi risiko yang lebih rendah untuk emas, di tengah meredanya kekhawatiran bahwa konflik akan meluas ke wilayah Timur Tengah yang lebih besar. Upaya-upaya internasional untuk menengahi gencatan senjata memperkuat gagasan ini.

Emas spot stabil di sekitar $1,986.34/oz pada Pukul 13.15 WIB. Emas turun 1% minggu ini.

Nonfarm payrolls menjadi fokus setelah Fed beri sinyal dovish
Pasar saat ini tengah menunggu data kunci nonfarm payrolls untuk bulan Oktober, yang akan terbit pada Jumat malam. Data ini muncul hanya beberapa hari setelah Fed mempertahankan suku bunga tetap dan tidak terlalu banyak memberikan sinyal soal rencana kenaikan suku bunga. Hal ini mendorong serbuan ke aset-aset berbasis risiko, lantaran pasar berharap bahwa The Fed telah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya, dan akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan 2024.

Namun, data payrolls akan sangat diawasi dengan ketat, mengingat bahwa The Fed masih membiarkan peluang untuk satu kali lagi kenaikan suku bunga tahun ini – meskipun langkah tersebut akan sangat bergantung pada lintasan inflasi dan pasar tenaga kerja.

Kendati analis memperkirakan data hari Jumat akan menunjukkan penurunan tajam payrolls, angkanya telah mengalahkan ekspektasi untuk enam dari sembilan bulan sejauh ini pada tahun 2023, yang mencerminkan pasar tenaga kerja AS yang kuat.

Traders sebagian besar menjauhi emas untuk mengantisipasi rilis data ini, lantaran data yang kuat bisa menutup beberapa kerugian dolar dan Treasury yang terlihat minggu ini.


sumber : investing