Harga Emas Stabil di atas $2.000, Harapan Fed Rate Turun Terus Bergema

Harga emas stabil pada hari Rabu (20/12), bergerak dalam range perdagangan selama seminggu terakhir di tengah spekulasi yang terus berlanjut bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih awal pada tahun 2024.

Logam mulia ini tampaknya telah menetapkan range perdagangan dari low $2.000 hingga $2.050/oz, di tengah meningkatnya optimisme atas suku bunga yang lebih rendah di tahun mendatang. Namun, meningkatnya minat risiko membuat capital flows ke emas tetap terbatas, lantaran traders menumpuk ke aset berimbal hasil lebih tinggi, seperti obligasi.

Namun, harga emas masih berada di atas level $2.000 yang krusial, dengan peningkatan minggu ini juga menempatkan harga lebih dekat ke rekor tertinggi mendekati $2.150/oz.

Emas spot flat di $2.040,03/oz, pada Pukul 15.45 WIB, akibat dolar merosot ke posisi terendah dalam empat bulan dan Treasury yields turun di bawah level-level kunci.

Ekspektasi pangkas suku bunga Maret lanjut meskipun the Fed peringatkan sebaliknya
Warning dari beberapa pejabat The Fed – bahwa harapan atas penurunan suku bunga awal dari bank sentral terlalu dibesar-besarkan – tidak banyak menghalangi ekspektasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga paling cepat Maret 2024.

Fed Fund Futures menunjukkan traders memperkirakan 67,5% peluang untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret, naik dari 62,7% peluang yang terlihat sehari sebelumnya. Hal ini terjadi bahkan ketika beberapa pejabat Fed memperingatkan bahwa Fed tetap tidak yakin soal waktu pemotongan suku bunga, di tengah inflasi AS yang masih tinggi.

Ketahanan ekonomi AS juga dapat memberi ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Namun, emas tetap diuntungkan dari tingkat suku bunga yang lebih rendah, mengingat suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia.

Namun, naiknya emas bisa tertahan oleh meningkatnya minat aset risiko, terutama jika ekonomi AS menunjukkan lebih banyak tanda-tanda menuju soft landing. Skenario seperti itu juga diperkirakan akan mendorong permintaan safe haven untuk logam mulia.


sumber : investing