Harga Emas Sideways, Waspadai Keputusan The Fed

Harga emas dunia sideways pada Senin (15/9/2025). Pasar kini fokus menanti keputusan penting The Fed yang diprediksi memangkas suku bunga.

Harga emas dunia terlihat turun tipis 0,05% di level 3.640 saat berita ini ditulis Pukul 13.20 WIB. Harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 3.674,56 per ons pada 9 September 2025.

“Secara teknikal, emas sudah terlihat overbought, sehingga wajar terjadi aksi profit taking. Ditambah lagi, penguatan dolar membuat emas lebih mahal bagi investor luar negeri,” jelas Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer.

Indeks dolar AS terpantau menguat 0,1%. Kondisi ini menambah tekanan pada emas yang selama ini diperdagangkan dalam denominasi dolar. Saat ini, indikator Relative Strength Index (RSI) emas berada di level 75, menandakan status overbought, atau harga sudah terlalu tinggi dan rawan terkoreksi.

Meski begitu, Waterer menilai koreksi emas kemungkinan bersifat sementara. “Konsolidasi harga sangat mungkin terjadi. Jika emas turun ke area support US$ 3.500, justru akan menarik minat beli kembali, apalagi bila The Fed tetap mengambil sikap dovish,” katanya.

Pasar menilai rilis data inflasi AS pekan lalu yang sedikit di atas ekspektasi tidak akan menghalangi langkah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% pada pertemuan 16-17 September mendatang.

Sementara itu, Goldman Sachs tetap mempertahankan prediksi harga emas bisa mencapai US$ 4.000 per ons pada pertengahan 2026. Namun, mereka mengingatkan adanya risiko koreksi jangka pendek karena tingginya posisi spekulatif di pasar.

Tercatat, spekulan memangkas posisi beli bersih emas sebanyak 2.445 kontrak menjadi 166.417 kontrak pada pekan yang berakhir 9 September.


sumber : investor.id