Harga Emas Sentuh Titik Terendah 3 Minggu, Ketidakpastian Fed Berlanjut

Harga emas turun ke level terendah lebih dari tiga minggu pada Kamis (09/11), melanjutkan rentetan pelemahannya baru-baru ini setelah beberapa pejabat Federal Reserve memperingatkan agar tidak berspekulasi bahwa bank sentral telah selesai menaikkan suku bunga.

Logam mulia ini menuju hari keempat berturut-turut dalam warna merah, di tengah tekanan lanjutan dari rebound dolar dan Treasury yields. Berkurangnya permintaan safe haven untuk emas juga menekan harga, saat pasar memperhitungkan premi risiko yang jauh lebih rendah dari konflik Israel-Hamas.

Emas spot untuk penyerahan Desember turun 0,1% menjadi $1.949,38/oz

Ketidakpastian Fed masih berlanjut, pidato Powell ditunggu
Sejumlah pejabat the Fed memperingatkan minggu ini bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi lebih lama, dan pasar harus waspada berspekulasi terhadap penurunan suku bunga lebih awal. Inflasi yang tinggi dan ketahanan ekonomi AS juga dapat menarik lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini.

Komentar mereka sedikit mengimbangi ekspektasi baru-baru ini bahwa siklus kenaikan suku bunga The Fed telah berakhir, dan membuat traders beralih kembali ke aset-aset yang terpapar suku bunga seperti dolar dan Treasury.

Menambah ketidakpastian, Ketua Fed Jerome Powell menawarkan sedikit sinyal tentang kebijakan moneter selama pidato pada hari Rabu. Namun, Ketua Fed saat ini akan berpidato dalam acara terpisah pada hari Kamis nanti.

Kendati pasar menafsirkan komentarnya less hawkish, Powell sebagian besar mempertahankan retorikanya bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi lebih lama, dan lebih banyak pekerjaan yang diperlukan untuk menurunkan inflasi.

Skenario seperti itu menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam emas, yang tidak memberikan imbal hasil.

Gagasan ini telah membatasi peningkatan besar dalam emas tahun ini, menahan logam mulia ini jauh di bawah level $2.000/oz yang didambakan. Namun emas masih diperdagangkan naik sekitar 8% sepanjang tahun 2023 ini.


sumber : investing