Harga Emas Sementara Masih Dalam Momentum Bullish, Tetap di Bawah Rekor Tertingginya
Harga Emas telah mengambil jeda dari reli baru-baru ini ke level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada hari Senin, berosilasi dalam kisaran selama sesi perdagangan Asia hari Selasa. Meskipun ada jeda, prospek bullish untuk logam mulia ini tampaknya tetap utuh.
Reli harga emas, yang membuat harga emas menyentuh puncak sepanjang masa di area $2.265-2.266, telah terhenti karena meningkatnya kepercayaan terhadap ekonomi AS. Penguatan Data manufaktur AS pada hari Senin telah menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan memangkas suku bunga sebanyak yang diharapkan tahun ini. Hal ini mengakibatkan imbal hasil obligasi Treasury AS yang lebih tinggi, memperkuat US dollar, yang pada gilirannya memberikan tekanan pada emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, ekspektasi pasar masih condong ke arah Federal Reserve yang memulai siklus pemangkasan suku bunga di bulan Juni. Ditambah dengan sentimen penghindaran risiko dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, terutama di Timur Tengah, faktor-faktor ini akan membantu mengurangi kerugian untuk emas safe haven. Sebelum penurunan korektif yang signifikan dapat diprediksi, aksi jual yang kuat perlu diamati.
Para investor saat ini mengamati data makro AS dan pidato dari sejumlah anggota FOMC yang berpengaruh untuk mendapatkan isyarat pasar yang baru.
Ekspansi sektor manufaktur AS di bulan Maret, setelah 16 bulan berturut-turut mengalami kontraksi, telah membuat investor mengurangi ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga di bulan Juni oleh Federal Reserve. Pergeseran ekspektasi ini telah mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun dan 10 tahun yang sensitif terhadap suku bunga ke level tertinggi selama dua minggu, sehingga memberikan tekanan pada harga emas.
Namun, lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, ditambah dengan risiko meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, telah membatasi minat investor terhadap aset berisiko dan mendukung emas sebagai aset safe haven.
Selain itu, pertumbuhan inflasi yang moderat di bulan Februari, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Harga PCE AS, membuat harapan untuk penurunan suku bunga Fed tetap hidup, yang akan membantu membatasi sisi negatif dari emas.
sumber : investing