Harga Emas Rontok karena Tertekan Penguatan Dolar dan Aksi Ambil Untung

Harga emas rontok pada Jumat (21/3/2025). Hal itu karena tertekan penguatan dolar AS dan aksi ambil untung investor. Meskipun demikian, ketidakpastian geopolitik dan prospek pemangkasan suku bunga The Fed masih menjaga harga emas di jalur kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Harga emas spot turun 0,7% dan ditutup ke level US$ 3.019,64 per ons. Secara mingguan, harga emas telah membukukan kenaikan sebesar 0,7%.
Dikutip dari CNBC internasional, sebagai aset safe haven, emas cenderung diminati saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, serta di lingkungan suku bunga rendah. Sepanjang tahun ini, emas telah mencetak rekor tertinggi sebanyak 16 kali, dengan puncak tertinggi sepanjang masa di level US$ 3.057,4 per ons pada Kamis (20/3/2025).
“Pasar sedang mengalami jeda sejenak. Ada aksi ambil untung di level ini, ditambah dengan penguatan dolar,” ujar analis Marex Edward Meir.
Dolar AS menguat 0,2%, menyentuh level tertinggi dua minggu, yang membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Menurut Wakil Presiden sekaligus analis senior logam di Zaner Metals Peter Grant, permintaan safe haven yang berkelanjutan akibat kekhawatiran perdagangan dan risiko geopolitik masih menjadi pendorong utama pergerakan emas.
Presiden AS Donald Trump tetap berencana menerapkan tarif timbal balik baru mulai 2 April. Sementara itu, The Fed pada Rabu (19/3/2025), mempertahankan suku bunga acuannya, namun mengisyaratkan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun.
Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 71 basis poin tahun ini. Dengan pemangkasan pertama diperkirakan terjadi pada Juli, berdasarkan data LSEG.
Di sisi geopolitik, Israel mengumumkan peningkatan serangan udara, darat, dan laut terhadap Hamas di Gaza untuk menekan pembebasan sandera yang tersisa. Langkah ini secara efektif mengakhiri gencatan senjata dua bulan dan memulai kampanye serangan udara serta darat secara besar-besaran terhadap kelompok militan Palestina tersebut.
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Perak spot turun 2,2% menjadi US$ 32,80 per ons, platinum melemah 1,3% ke US$972,25 per ons, sementara palladium stabil di US$952,04 per ons. Ketiga logam tersebut diperkirakan mencatatkan penurunan harga mingguan.
sumber : investor.id