Harga Emas Rawan Koreksi pasca Melonjak Lebih dari 1%
Harga emas flat cenderung koreksi ke zona merah Senin (15/01) di awal pekan ini sebelum lanjutkan kenaikan pasca melonjak lebih 1% tembus range levels yang terbatas pada Jumat (12/01) minggu lalu dengan data inflasi yang terlihat beragam.
Pukul 07.38 WIB, emas berjangka stabil di kisaran $2.051,80/oz dan emas spot turun 0,07% ke $2.047,68/oz menurut data Investing.com. Kedua logam mulia melonjak 1% lebih pada hari Jumat.
Harga emas juga terus naik pada hari Jumat (12/01) dalam eskalasi krisis Timur Tengah meningkatkan permintaan safe haven, yang juga membantu naiknya logam mulia meski rilis data inflasi AS lebih kuat dari perkiraan.
Pasukan AS dan Inggris melancarkan serangkaian serangan terhadap kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman, sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Langkah ini juga menandai meluasnya perang Israel-Hamas, yang dipandang sebagai penyebab utama agresi Houthi baru-baru ini.
Langkah ini meningkatkan permintaan safe haven untuk emas, mengingat bahwa peningkatan risiko geopolitik biasanya mendorong investor ke aset-aset yang lebih tradisional. Hal ini juga membantu harga emas menguat meskipun angka inflasi AS lebih kuat.
Lebih cuan di 2024 ini dengan InvestingPro! Gunakan kode diskon “IDNPRO24A” dan dapatkan diskon berlangganan tambahan InvestingPro+, khusus durasi 1 tahun (Annual). Klik link di sini dan gabung segera! Jangan lupa gunakan kode kuponnya saat checkout!
Dari data ekonomi, indeks harga konsumen menunjukkan pada hari Kamis bahwa inflasi AS tumbuh sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Desember, yang, ditambah dengan ketahanan baru-baru ini di pasar tenaga kerja, memberikan Federal Reserve lebih sedikit dorongan untuk mulai menurunkan suku bunga lebih awal.
Namun traders tampaknya sebagian besar mempertahankan ekspektasinya untuk pemangkasan suku bunga awal oleh The Fed, setidaknya menurut Fedwatch tool dari CME. Angkanya menunjukkan traders memperkirakan peluang lebih dari 70% untuk penurunan 25 basis poin di bulan Maret, naik dari peluang 64% yang terlihat sebelum data inflasi.
Analis ING mengatakan bahwa tren ini “terlihat salah,” sementara beberapa pejabat the Fed juga menegaskan bahwa harapan atas pemotongan suku bunga awal terlalu optimis. Meskipun bank sentral masih diperkirakan akhirnya akan memangkas suku bunga tahun ini, waktu pemangkasan tersebut akan bergantung pada penurunan inflasi dan melambatnya ruang tenaga kerja.
Dolar mendapat sedikit dorongan setelah angka CPI, yang membantu menjaga harga emas tetap stabil. Logam mulia juga diperkirakan akan mendapat keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih rendah, pasalnya suku bunga yang tinggi meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas.
Potensi support emas ada di $2.017,30 dan resistance di $2.067,15.
Indeks Dolar AS yang memantau kinerja greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, naik 0,1% dan diperdagangkan di 102,250 Senin pagi ini.
Sementara itu di Comex pada sesi Jumat lalu, Perak untuk penyerahan Maret naik 2,70% dan diperdagangkan pada USD23,32 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 0,93% dan diperdagangkan pada USD3,74 per pon.