Harga Emas Pecah Rekor Lagi Setelah China Balas Kebijakan Tarif AS

Harga emas memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa lagi pada Selasa (4/2/2025). Hal itu seiring meningkatnya permintaan investor terhadap aset safe haven setelah China membalas kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan Presiden Donald Trump.

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot naik 1,1% dan ditutup ke level US$ 2.841,97 per ons, setelah di awal sesi AS menyentuh rekor tertinggi di US$ 2.845,19.

“Berita mengenai tarif menjadi faktor utama yang menggerakkan pasar saat ini. Data ekonomi yang dirilis hari ini kemungkinan besar akan tertutup oleh isu tarif,” ujar analis senior di RJO Futures Bob Haberkorn.

Selain faktor perang dagang, pelemahan dolar AS turut mendorong kenaikan harga emas. Dolar tercatat melemah 0,5%, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

Ketegangan perdagangan antara AS dan China semakin meningkat. Setelah China mengenakan tarif balasan terhadap impor dari AS. Langkah ini memperburuk situasi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, meskipun Trump memberikan kelonggaran tarif untuk Meksiko dan Kanada.

Di sisi lain, tiga pejabat The Fed memperingatkan, kebijakan tarif AS dapat meningkatkan risiko inflasi. Salah satu dari mereka menekankan bahwa ketidakpastian terhadap prospek harga mengharuskan pemangkasan suku bunga yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

Data terbaru menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan di AS pada Desember 2024 turun menjadi 7,6 juta, lebih rendah dari estimasi konsensus sebesar 8 juta, yang mengindikasikan kemungkinan perlambatan ekonomi.

Secara historis, emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik. Namun, kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tarik aset tanpa imbal hasil ini.

Menurut analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff, ketidakstabilan yang disebabkan oleh kebijakan AS, serta potensi peningkatan pembelian emas oleh bank sentral untuk diversifikasi dari dolar AS dapat mendorong harga emas mencapai US$3.000 per ons pada tahun ini.

Sementara itu, investor kini menantikan laporan ketenagakerjaan ADP pada Rabu (5/2/2025) dan laporan nonfarm payrolls pada Jumat (7/2/2025), serta beberapa pernyataan dari pejabat The Fed.

Selain emas, harga perak spot naik 1,9% menjadi US$ 32,15 per ons, platinum meningkat 0,1% ke US$ 965,30, sedangkan paladium turun 1,8% ke US$ 990,84 per ons.


sumber : investor.id