Harga Emas Pecah Rekor Lagi di Tengah Gejolak Perang Dagang

Harga emas melonjak hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) ke-18 pada Jumat (28/3/205). Hal itu didorong oleh meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan tarif terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot naik 0,6% dan ditutup di US$ 3.080,62 per ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi ke-18 pada tahun ini di level US$3.086,58 per ons. Sepanjang pekan ini, harga emas telah naik 1,7% dan mencatatkan kenaikan mingguan keempat berturut-turut.

“Permintaan aset safe haven terus meningkat karena kekhawatiran yang semakin besar terhadap tarif, perdagangan, serta ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan,” ujar Wakil Presiden sekaligus Senior Strategist di Zaner Metals Peter Grant.

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik, emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) meningkat 0,4% pada Februari, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan 0,3%, serupa dengan kenaikan pada Januari.

Grant menambahkan bahwa data ini tidak akan banyak mengubah ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga, karena kenaikannya hanya sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

The Fed mempertahankan suku bunga stabil sepanjang tahun ini setelah melakukan tiga kali pemangkasan pada 2024. Namun, bank sentral AS mengisyaratkan potensi pemangkasan suku bunga sebesar 0,5% di sisa tahun ini.

Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 63 basis poin hingga akhir tahun, dengan awal pemangkasan diperkirakan pada Juli.

Sementara itu, pasar tengah bersiap menghadapi rencana Trump terkait tarif balasan yang dijadwalkan diumumkan pada 2 April 2025.

Kebijakan Trump dianggap bersifat inflasioner, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan ketegangan perdagangan global, menurut para analis.

Di sisi lain, harga perak spot turun 1,4% menjadi US$ 33,93 per ons, platinum melemah 0,7% menjadi US$ 979,10 per ons, dan palladium terkoreksi 0,3% ke level US$972,13 per ons. Meskipun demikian, ketiga logam mulia tersebut masih mencatatkan kenaikan mingguan.


sumber : investor.id