Harga Emas Ngebut Lagi Imbas Pelemahan Dolar

Harga emas ngebut lagi pada Selasa (4/3/2025). Hal itu seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Ditabah lagi, meningkatnya permintaan aset safe haven akibat adanya ketegangan perdagangan yang semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif baru.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 0,6% dan ditutup di US$ 2.917,66 per ons. Sejak awal tahun, emas telah menguat hampir 11% dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di US$ 2.956,07 pada 24 Februari 2025 lalu.
“Pemberlakuan tarif baru menciptakan ketidakpastian tinggi di pasar, sehingga produk safe haven seperti emas dan perak terus menunjukkan performa positif,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.
Meger menambahkan, dolar AS mengalami tekanan terhadap mata uang utama lainnya, yang turut mendukung kenaikan harga emas.
Trump resmi memberlakukan tarif impor baru sebesar 25% terhadap produk dari Meksiko dan Kanada pada pukul 05.01 GMT. Selain itu, ia menggandakan tarif barang dari China menjadi 20%.
Sebagai respons, China segera membalas dengan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10-15% terhadap beberapa barang impor dari AS mulai 10 Maret 2025, serta serangkaian pembatasan ekspor untuk entitas AS tertentu. Kanada juga merespons dengan tarif 25% terhadap impor dari AS senilai C$30 miliar yang berlaku segera pada Selasa.
Indeks dolar AS turun 0,6%, mencapai level terendah sejak Desember 2024, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Kini, investor menantikan laporan ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis pada Rabu (5/3/2025), serta data non-farm payroll AS pada Jumat (7/3/2025), guna mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga The Fed.
Menurut Meger, potensi ketidakstabilan ekonomi dan pelemahan pasar tenaga kerja dapat mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Setelah melakukan tiga kali pemangkasan suku bunga tahun lalu, The Fed masih mempertahankan kebijakannya. Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga akan kembali dilakukan pada Juni, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut pada September.
Di pasar logam lainnya, harga perak naik 0,6% menjadi US$ 31,88 per ons, platinum menguat 0,9% ke US$ 962,30, dan paladium juga meningkat 0,9% ke US$ 946,25 per ons.
sumber : investor.id