Harga Emas Naik Tipis Setelah Rilis Data Tenaga Kerja AS

Harga emas naik tipis pada Jumat (6/12/2024). Setelah laporan pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) untuk November menunjukkan pasar tenaga kerja terus melambat secara bertahap. Kondisi itu membuka peluang bagi The Fed untuk kembali memangkas suku bunga.

Harga emas spot meningkat 0,03% dan ditutup di US$ 2.631,72 per ons.

Laporan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melonjak di November dengan penambahan 227 ribu pekerjaan, melampaui prediksi ekonom yang memperkirakan 200 ribu pekerjaan. Namun, kenaikan ini dinilai tidak cukup mengubah tren pelemahan pasar tenaga kerja yang memungkinkan The Fed untuk memangkas suku bunga lagi pada bulan ini.

Chief Operating Officer Allegiance Gold Alex Ebkarian mengatakan, data tersebut berada di tengah-tengah. Nonfarm payrolls lebih tinggi dari perkiraan, yang bisa memberikan sentimen bearish pada harga emas dalam jangka pendek.

“Namun, payroll sektor swasta sedikit lebih rendah dari ekspektasi, sekitar 9.000 pekerjaan, sehingga memperkuat potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam beberapa minggu mendatang,” ucapnya.

Dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami penurunan setelah laporan ketenagakerjaan dirilis.

Prospek pemangkasan suku bunga, yang dimulai dengan pengurangan setengah basis poin pada September, telah mendukung lonjakan harga emas ke rekor tertinggi tahun ini, karena suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Kini, pelaku pasar melihat kemungkinan sebesar 91% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed di Desember, dibandingkan dengan peluang 72% sebelum data ketenagakerjaan dirilis.

“Laporan ini berada dalam kategori ‘Goldilocks’, artinya data tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Hal ini mengisyaratkan bahwa The Fed dapat melanjutkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang,” kata analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.

Sementara itu, harga perak turun 0,7% menjadi US$ 31,13 per ons tetapi tetap mencatatkan kenaikan mingguan. Platinum melemah 0,6% menjadi US$ 932,3 per ons. Sedangkan palladium naik 0,2% menjadi US$ 965 per ons. Kedua logam ini diperkirakan mengalami penurunan mingguan untuk dua pekan berturut-turut.


sumber : investor.id