Harga Emas Naik Tipis, Investor Tunggu Rilis Data Utama AS

Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan Kamis (25/9/2025). Hal itu seiring investor menunggu rilis data inflasi utama Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed.

Dikutip dari Reuters, pelemahan tipis dolar AS menjadi penopang pergerakan harga emas hari ini.

Harga emas hari ini terlihat naik tipis 0,03% di level US$ 3.744,85 per troy ounce saat berita ditulis Pukul 13.35 WIB.

Indeks dolar AS turun tipis 0,1%, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi relatif lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly, pada Rabu (24/9/2025) menyatakan mendukung penuh keputusan pemangkasan suku bunga pekan lalu, dan memperkirakan masih ada ruang pemotongan tambahan ke depan. Pernyataan ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan lebih fokus pada pemulihan pasar tenaga kerja.

Head of Global Macro Tastylive Ilya Spivak memprediksi, level support harga emas berada di kisaran US$ 3.700–3.600. Sedangkan resistance berada di dekat level tertinggi terbaru di US$ 3.790. “Jika level ini ditembus, harga emas diprediksi menguji area US$ 3.870–3.875, bahkan US$ 4.000,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pentingnya menyeimbangkan risiko inflasi dengan pelemahan pasar tenaga kerja dalam keputusan kebijakan moneter mendatang.

Investor kini menantikan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis Jumat (26/9/2025). Berdasarkan survei Reuters, inflasi PCE diperkirakan naik 0,3% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan pada Agustus.

Managing Director GoldSilver Central Brian Lan mengatakan, inflasi PCE kemungkinan tidak akan berdampak besar pada harga emas kecuali hasilnya jauh lebih tinggi dari perkiraan. “Secara kuantitatif, prospek jangka panjang emas masih bullish,” ujarnya.

Selain itu, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis Kamis malam juga akan menjadi perhatian pasar untuk mengukur kondisi tenaga kerja.

Secara umum, pasar memperkirakan masih ada dua kali pemangkasan suku bunga The Fed masing-masing 25 basis poin pada Oktober dan Desember 2025. Lingkungan suku bunga rendah biasanya menjadi katalis positif bagi emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).

Pada Selasa (23/9/2025), harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 3.791 per troy ounce.


sumber : investor.id