Harga Emas Naik, Seiring Melemahnya Dolar AS

Harga emas naik 1% pada perdagangan Rabu (20/8/2025), seiring pelemahan dolar AS. Sentimen pasar kini beralih ke simposium tahunan Jackson Hole, di mana investor menanti arah kebijakan moneter dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 1% dan ditutup menjadi US$ 3.348,22 per troy ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 1 Agustus 2025.
Pelemahan dolar AS membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Risalah rapat The Fed bulan Juli menunjukkan dua pejabat, yakni Wakil Ketua Pengawas Michelle Bowman dan Gubernur Christopher Waller, menjadi satu-satunya yang mendukung pemangkasan suku bunga. Tak lama setelah rapat tersebut, data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan muncul dan seakan memperkuat kekhawatiran keduanya.
“Pelaku pasar menilai berita ini sudah basi karena keluar sebelum laporan ketenagakerjaan yang mengejutkan,” kata analis logam independen Tai Wong.
Kini, fokus investor tertuju pada pidato Powell di Jackson Hole, Jumat (22/8/2025).
“Jika Powell bersikap dovish, emas akan mendapat dorongan positif. Level yang perlu ditembus ada di US$ 3.350 per troy ons, lalu berpotensi menguji kembali US$ 3.400 per troy ons,” ujar analis RJO Futures Bob Haberkorn.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang 83% terjadinya pemangkasan suku bunga 25 bps pada September.
Goldman Sachs mempertahankan proyeksi harga emas di level US$ 4.000 per troy ons pada pertengahan 2026, dengan alasan permintaan bank sentral yang kuat, aliran masuk ETF akibat pelonggaran moneter The Fed, serta kemungkinan resesi AS sebesar 30% dalam 12 bulan ke depan.
Di sisi politik, Presiden AS Donald Trump menyerukan pengunduran diri Gubernur The Fed Lisa Cook terkait tuduhan hipotek, mempertegas upayanya memperbesar pengaruh di bank sentral.
sumber : investor.id