Harga Emas Naik, Seiring Fokus Tarif dan Perkembangan Inflasi AS

Harga emas naik pada perdagangan Rabu (17/7/2025). Kenaikan itu terjadi seiring fokus investor yang kini beralih ke negosiasi tarif dagang Amerika Serikat (AS) dan perkembangan data inflasi.
Harga emas hari ini terlihat menguat 0,36% ke level US$ 3.340,85 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.20 WIB.
“Emas saat ini sedang mengalami konsolidasi dengan kecenderungan sedikit melemah, terutama karena penguatan dolar AS,” ujar Managing Director GoldSilver Central Brian Lan.
Namun demikian, ketidakpastian global masih mendominasi. Banyak negara masih melakukan negosiasi terkait kebijakan tarif baru dari Presiden AS Donald Trump. Kondisi ini membuat investor mencari aset lindung nilai (safe haven) seperti emas.
Trump sebelumnya mengancam akan menerapkan tarif sebesar 30% atas barang impor dari Meksiko dan Uni Eropa mulai 1 Agustus 2025. Meski demikian, ia juga membuka peluang negosiasi lebih lanjut.
Data inflasi AS yang dirilis awal pekan ini menunjukkan kenaikan harga konsumen terbesar dalam lima bulan terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan tarif mulai berdampak terhadap inflasi.
Meski begitu, Trump menilai inflasi tetap rendah dan mendesak The Fed untuk memangkas suku bunga. Namun, Presiden The Fed Dallas Lorie Logan mengatakan bank sentral kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih lama untuk menjaga stabilitas harga di tengah tekanan tarif.
Emas umumnya berkinerja baik di tengah ketidakpastian ekonomi dan lingkungan suku bunga rendah. Fokus pasar kini tertuju pada rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang dijadwalkan keluar pada Rabu malam WIB.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Perak naik 0,3% ke US$ 37,82 per ounce, platinum menguat 0,2% ke US$ 1.379,46, dan paladium naik 0,4% ke US$ 1.210,66.
sumber : investor.id