Harga Emas Naik, Jelang Rilis Data Makroekonomi AS

Harga emas dunia naik pada perdagangan Rabu (25/6/2025). Di saat investor bersikap hati-hati menjelang rilis sejumlah data ekonomi utama Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, gencatan senjata antara Iran dan Israel menekan minat pasar terhadap aset safe haven seperti emas.
Harga emas tercatat naik 0,2% dan ditutup menjadi US$ 3.332,11 per troy ons, setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari dua pekan.
Senior Market Strategist di RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, harga emas gagal mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) meski pasar global tengah diliputi berbagai ketidakpastian.
“Jadi, arah harga emas saat ini lebih ke bawah. Jika situasi di Timur Tengah tidak memanas lagi, bisa saja emas turun ke level US$ 2.900,” katanya dikutip dari CNBC internasional.
Presiden AS Donald Trump menyambut baik berakhirnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel. Ia optimistis akan terjalin hubungan baru dengan Teheran yang tidak mengarah pada pengembangan ulang program nuklirnya.
Sementara itu, indeks saham S&P 500 dan Nasdaq mencatat penguatan pada Rabu, mendekati rekor tertinggi mereka.
Ketua The Fed Jerome Powell dalam testimoni hari kedua di Kongres kembali menegaskan, bank sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, meski ketidakpastian dari kebijakan tarif perdagangan masih membayangi.
Trump diketahui menangguhkan kebijakan tarif impornya hingga 9 Juli 2025 untuk memberi ruang negosiasi dengan sejumlah negara.
Namun, Powell juga membuka peluang pemangkasan suku bunga jika tekanan inflasi tetap terkendali. “Jika inflasi tetap rendah, pemangkasan suku bunga bisa dilakukan lebih cepat,” ujarnya.
Pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada September mencapai lebih dari 85%. Sebagai catatan, emas cenderung menguat di tengah ketidakpastian ekonomi dan lingkungan suku bunga rendah.
Para pelaku pasar kini menantikan data PDB dan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Kamis (26/6/2025), serta data inflasi PCE pada Jumat, sebagai acuan arah kebijakan The Fed selanjutnya.
Sedangkan harga logam lainnya, yaitu perak naik 0,8% menjadi US$ 36,2 per ons dan platinum melonjak 2,8% ke US$ 1.352,96, tertinggi sejak September 2014. Sedangkan Palladium malah turun 0,5% ke US$ 1.061.
sumber : investor.id