Harga Emas Naik di Tengah Ketidakpastian Perjanjian Dagang AS-China

Harga emas dunia naik pada Rabu (11/6/2025). Kenaikan itu terjadi di tengah ketidakpastian seputar finalisasi perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mendorong aksi beli aset safe haven.

Dikutip dari Reuters, investor juga menanti data inflasi AS yang akan menjadi penentu arah pasar selanjutnya.

Harga emas hari ini terlihat naik 0,5% menjadi US$ 3.337,82 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB.

Kabar terbaru dari London menyebutkan, pejabat AS dan China telah menyepakati kerangka kerja untuk mengembalikan gencatan dagang dan menyelesaikan persoalan pembatasan ekspor China terhadap mineral tanah jarang dan magnet. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, setelah dua hari negosiasi intensif.

Namun, Lutnick menambahkan, kerangka kerja tersebut masih menunggu persetujuan resmi dari Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping.

“Selama Trump atau Xi belum memberikan lampu hijau, ketidakpastian tetap membayangi, dan ini mendukung harga emas menjelang rilis data inflasi,” kata analis senior di City Index Matt Simpson.

Sebelumnya, AS dan China saling memberlakukan tarif balasan sejak April, yang memicu perang dagang. Meski pada pertemuan di Jenewa bulan lalu kedua negara sepakat untuk menurunkan tarif dari level tiga digit, pasar masih diliputi keraguan.

Laporan Bank Dunia pada Selasa (10/6/2025) turut memperburuk sentimen, dengan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 sebesar 0,4 poin persentase menjadi 2,3%. Penyebabnya adalah tarif yang lebih tinggi dan ketidakpastian geopolitik yang dinilai menjadi hambatan besar bagi hampir semua negara.

Sementara itu, investor menantikan laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pukul 19.30 WIB. Data ini penting karena akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan suku bunga The Fed.

Sebagian besar ekonom dalam survei Reuters memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga setidaknya selama beberapa bulan ke depan, mengingat risiko inflasi yang bisa kembali meningkat akibat kebijakan tarif Presiden Trump.

Di pasar logam lainnya, harga perak stagnan di US$36,53 per ons, dan platinum turun 0,4% menjadi US$1.216,42. Sedangkan paladium malah naik 0,3% ke posisi US$1.063,62 per ons.


sumber : investor.id