Harga Emas Merosot karena Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS dan Aksi Profit Taking
Harga emas merosot pada awal perdagangan Selasa (2/12/2025), setelah sempat menanjak ke level tertinggi dalam enam minggu pada sehari sebelumnya. Tekanan datang dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, harga emas juga tertekan oleh aksi profit taking menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting AS yang berpotensi memengaruhi arah kebijakan The Fed.
Harga emas spot turun 0,33% ke US$ 4.207,33 per ons saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB, setelah pada Senin menyentuh level tertinggi sejak 21 Oktober 2025.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun bertahan dekat posisi tertinggi dua minggu, sehingga menekan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer mengatakan, pelaku pasar cenderung berhati-hati karena Ketua The Fed Jerome Powell tidak akan bersikap terlalu dovish seperti sejumlah pejabat Fed lainnya.
Selain itu, lanjutnya, indeks harga inti Personal Consumption Expenditures (PCE), ukuran inflasi favorit The Fed, yang akan dirilis Jumat (5/12/2025) diperkirakan tetap berada di level yang relatif terkendali.
“Harga emas tertekan hari ini, tetapi gambaran fundamentalnya tidak berubah. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS tetap menjadi penopang emas dari sisi imbal hasil,” ujarnya.
Dalam pidato yang disiapkan untuk acara di Universitas Stanford pada Senin malam Waktu AS, Powell tidak memberikan komentar mengenai kondisi ekonomi maupun arah kebijakan moneter.
Pelaku pasar kini menantikan sejumlah data penting dari AS, termasuk laporan ketenagakerjaan ADP untuk November pada Rabu serta data PCE September yang sempat tertunda dan akan dirilis Jumat.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, para trader memperkirakan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember mencapai 88%.
Di sisi lain, penasihat Gedung Putih Kevin Hassett menyatakan siap jika ditunjuk sebagai Ketua The Fed, setelah Menteri Keuangan Scott Bessent menyinggung kemungkinan pencalonan sebelum Natal. Hassett, seperti Presiden Donald Trump, mendukung kebijakan suku bunga yang lebih rendah.
Suku bunga yang lebih rendah umumnya menjadi sentimen positif bagi emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar dunia, meningkat 0,44% menjadi 1.050,01 ton pada Senin dari 1.045,43 ton pada Jumat.
sumber : investor.id
