Harga Emas Meroket, Didorong Pelemahan Dolar dan Ketidakpastian Global

Harga emas meroket lebih dari 1% pada Selasa (20/5/2025) waktu setempat. Kenaikan tersebut didorong oleh dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan meningkatnya ketidakpastian global, termasuk kebijakan tarif AS dan konflik Rusia-Ukraina.
Dikutip dari CNBC internasional, harga emas di pasar spot melonjak 1,7% dan ditutup menjadi US$ 3.289,62 per ons.
Dolar AS kembali melemah pada Selasa, setelah sebelumnya turun tajam pada Senin akibat penurunan peringkat utang negara oleh lembaga pemeringkat Moody’s. Moody’s menurunkan peringkat kredit AS dari ‘Aaa’ menjadi ‘Aa1’ karena kekhawatiran atas meningkatnya utang nasional.
Pelemahan dolar membuat harga emas lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga mendorong permintaan.
“Pasar masih dibayangi ketidakpastian. Penurunan peringkat oleh Moody’s dan pelemahan dolar menjadi faktor utama yang menopang harga logam mulia,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.
Sementara itu, pasar saham AS cenderung melemah karena investor menantikan pemungutan suara penting di Washington terkait rencana pemotongan pajak besar-besaran oleh Presiden Donald Trump.
Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik seperti ini, emas kerap menjadi aset lindung nilai yang diminati.
Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures Phillip Streible memprediksi, harga emas kemungkinan akan menghadapi resistensi kuat di level US$ 3.350, dengan resistensi kecil di US$ 3.300. “Saat ini, pergerakan harga emas berada dalam rentang baru antara US$ 3.150 hingga US$ 3.350,” katanya.
Di sisi lain, ketegangan antara Rusia dan Ukraina memberi dampak lebih besar pada harga platinum dan paladium. Meger menambahkan bahwa kegagalan kesepakatan damai dapat mengurangi pasokan logam-logam tersebut dari Rusia, yang merupakan produsen paladium terbesar dunia dan produsen platinum terbesar kedua.
Uni Eropa dan Inggris pada Selasa mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia tanpa menunggu dukungan dari AS. Langkah ini diambil setelah Presiden Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin namun gagal mendapatkan komitmen gencatan senjata di Ukraina.
Harga platinum melonjak 5% ke level tertinggi sejak Oktober 2024, yaitu US$ 1.048,05 per ons. Paladium juga melejit 4,2% ke US$ 1.015,58, tertinggi sejak 4 Februari. Sementara itu, harga perak di pasar spot turut melesat 2,1% menjadi US$ 33,01 per ons.
sumber : investor.id