Harga Emas Menguat, Setelah Data Inflasi AS Sesuai Ekspektasi Pasar

Harga emas dunia menguat pada perdagangan Jumat (26/9/2025), setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai ekspektasi pasar. Kondisi ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini.

Harga emas spot naik 0,33% dan ditutup di US$ 3.766,61 per troy ounce, sedangkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) berada di level US$ 3.790,95 yang tercatat pada 23 September 2025. Secara mingguan, logam mulia ini sudah menguat sekitar 2,5%. Sedangkan secara year to date (ytd) telah melonjak sebesar 42,57%.

“Data PCE bulanan sesuai perkiraan, meski pendapatan dan belanja pribadi sedikit di atas ekspektasi. Namun, data ini tidak akan menghalangi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga secara hati-hati pada pertemuan Oktober,” kata analis logam independen Tai Wong dikutip dari Reuters.

Data menunjukkan indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) AS naik 2,7% (yoy) pada Agustus, sesuai perkiraan ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga di Oktober mencapai 88%, dengan kemungkinan tambahan pemangkasan di Desember sebesar 65%.

Pasar juga menunggu pernyataan dari Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin, serta Wakil Ketua The Fed Michelle Bowman untuk mencari sinyal kebijakan moneter selanjutnya.

Sebagai aset lindung nilai, emas biasanya diuntungkan oleh penurunan suku bunga.

Dari sisi perdagangan global, Presiden AS Donald Trump mengumumkan babak baru tarif impor untuk obat-obatan, truk, dan furnitur yang mulai berlaku 1 Oktober 2025.


sumber : investor.id