Harga Emas Menguat, Pasar Tunggu Rilis Data Makro AS Pekan Ini

Harga emas dunia mengguat dan dekati rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Senin (22/9/2025). Penguatan itu seiring pasar menantikan serangkaian pidato pejabat The Fed, serta rilis data inflasi pekan ini.

Dikutip dari Reuters, hal itu terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga pekan lalu dan memberi sinyal potensi pelonggaran lebih lanjut.

Berdasarkan data Reuters, harga emas hari ini terlihat naik 0,18% menjadi US$ 3.700,50 per troy ounce pada saat berita ditulis Pukul 13.20 WIB. Sebelumnya, emas sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$ 3.707,30 pada 17 September 2025.

“Harga emas kembali mendekati level US$ 3.700. Rekor baru bisa tercapai minggu ini jika data makro AS tetap mendukung narasi dovish The Fed,” ujar Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer.

Pasar kini mengalihkan fokus pada rilis indeks harga inti Personal Consumption Expenditure (PCE), indikator inflasi favorit The Fed, yang dijadwalkan Jumat ini. “Kombinasi sikap dovish The Fed dan aksi beli bank sentral dunia membuat momentum emas tetap terjaga,” tambah Waterer.

Setidaknya selusin pejabat The Fed dijadwalkan menyampaikan pidato pekan ini, termasuk Ketua Jerome Powell pada Selasa (23/9/2025). Investor menunggu petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter ke depan.

Pekan lalu, The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, sembari mengingatkan masih adanya tekanan inflasi. Gubernur The Fed yang baru, Stephen Miran, bahkan sempat berbeda pendapat karena mendukung pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 bps. Ia berjanji akan memaparkan pandangannya lebih rinci dalam pidato Senin ini.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan masih ada dua kali pemangkasan suku bunga tambahan tahun ini, masing-masing 25 bps pada Oktober (probabilitas 93%) dan Desember (81%).

Harga emas, yang biasanya menguat di tengah suku bunga rendah, telah melonjak lebih dari 40% sepanjang 2025. Kenaikan ini didorong ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, aksi beli bank sentral, serta pelonggaran kebijakan moneter.


sumber : investor.id